Tentang Turunnya Imam Mahdi di akhir zaman

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti mereka hingga akhir zaman.

Hari kiamat dan hancurnya dunia ini adalah suatu hal yang pasti. Keyakinan ini sudah semestinya menjadi aqidah seorang muslim.

Allah Ta’ala berfirman,

يُدَبِّرُ الْأَمْرَ يُفَصِّلُ الْآَيَاتِ لَعَلَّكُمْ بِلِقَاءِ رَبِّكُمْ تُوقِنُونَ

“Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Rabbmu.” (QS. Ar Ra’du: 2)

Namun menyongsong hari kiamat tersebut muncul peristiwa-peristiwa besar yang disebut dengan asyrothus saa’ah (tanda-tanda hari kiamat). Para ulama pun menjelaskan bahwa tanda-tanda kiamat itu ada dua macam yaitu tanda shughro (kecil) dan tanda kubro (besar). Dan sebenarnya dapat pula tanda tersebut dirinci menjadi empat macam.

Pertama, tanda shughro yang pernah terjadi dan telah berakhir. Contohnya adalah diutusnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan terbelahnya bulan.

Kedua, tanda shughro yang terus menerus terjadi dan berulang. Contohnya adalah menyerahkan amanah kepada orang yang bukan ahlinya, muncul para pendusta yang mengaku sebagai nabi, muncul wanita-wanita yang berpakaian namun hakekatnya telanjang dan merebaknya perzinaan.

Ketiga, tanda shughro yang belum terjadi. Contohnya adalah tanah Arab akan menjadi subur dan penuh pengairan.

Keempat, tanda kubro, artinya bila tanda-tanda ini muncul, maka kiamat sebentar lagi akan tiba. Di antara tanda tersebut adalah munculnya Imam Mahdi, Dajjal, turunnya Nabi ‘Isa ke dunia, dan keluarnya Ya’juj-Ma’juj.

Mungkin ada yang menanyakan, “Mengapa kita harus mengetahui dan mengenal tanda-tanda hari kiamat?”

Ingat, mengenalnya bukanlah hanya untuk menambah wacana. Namun ada beberapa alasan kita mesti mengenalnya.

Pertama: Mengenal tanda-tanda hari kiamat merupakan bagian dari beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Karena bagaimana mungkin seorang hamba dikatakan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, namun tidak membenarkan berita keduanya?! Padahal Allah Ta’ala berfirman,

ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ, الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ

“Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib.” (QS. Al Baqarah: 2-3).

Kedua: Mengenal tanda-tanda tersebut juga merupakan bagian dari rukun iman –yaitu beriman kepda hari akhir-. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan mengenai definisi iman,

أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ

“Iman adalah engkau beriman pada Allah, pada malaikat-Nya, pada kitab-kitab-Nya, pada para Rasul-Nya, pada hari akhir dan engkau beriman pada takdir yang baik dan buruk.”[1]

Ketiga: Semakin mengenal tanda-tanda tersebut akan semakin memperkokoh keimanan seseorang pada hari kiamat.

Selanjutnya kita akan melihat beberapa penjelasan mengenai tanda-tanda kiamat kubro. Karena tanda-tanda ini yang biasa diperselisihkan oleh Ahlus Sunnah dan aliran yang menyimpang. Kita akan mengkaji empat peristiwa besar yaitu kedatangan Imam Mahdi, turunnya Nabi Isa ‘alaihis salam, keluarnya Dajjal, dan keluarnya Ya’juj-Ma’juj. Semoga Allah mudahkan.



Tanda Kubro Pertama:

Kedatangan Imam Mahdi yang Dinanti-nanti

Makna Mahdi

Mahdi berarti orang yang diberi petunjuk dan dalam bahasa Arab mahdi masuk dalam kategori isim maf’ul[2]. Makna ini sebagaimana terdapat dalam hadits Al ‘Irbadh bin Sariyah,

وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ

“Dan sunnah para Khulafa’ rosyidin (yang mendapat petunjuk dalam beramal), mahdiyin (yang mendapat petunjuk ilmu).”[3]

Ibnul Atsir mengatakan, “Yang dimaksud al mahdi dalam hadits ini adalah orang yang diberi petunjuk pada kebenaran. Mahdi kadang menjadi nama orang bahkan sudah seringkali digunakan seperti itu. Begitu pula Al Mahdi juga bermakna orang yang dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan akan muncul di akhir zaman. Juga mahdi bisa dimaksudkan dengan Abu Bakr, ‘Umar, ‘Utsman, dan ‘Ali radhiyallahu ‘anhum. Bahkan mahdi juga bisa bermakna lebih luas, yaitu siapa saja yang mengikuti jalan hidup mereka dalam beragama.”[4]

Namun yang dimaksudkan dengan Mahdi dalam pembahasan kali ini adalah Imam Mahdi yang telah dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang akan datang di akhir zaman. Dia akan menguatkan agama ini dan menyebarkan keadilan. Kaum muslimin dan kerajaan Islam akan berada di bawah kekuasaannya. Imam Mahdi berasal dari keturunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia hidup di zaman Nabi Isa ‘alaihis salam turun dan di masa keluarnya Dajjal.[5]

Beberapa Pendapat Mengenai Siapakah Imam Mahdi

Ibnul Qayim rahimahullah mengatakan, “Hadits-hadits yang membicarakan tentang Imam Mahdi ada empat macam. Ada yang shahih, ada yang hasan, ada yang ghorib dan ada pula yang maudhu’ (palsu).“[6]

Dari sini, manusia berselisih pendapat siapakah Imam Mahdi yang sebenarnya.

Pendapat pertama, mengatakan bahwa Imam Mahdi adalah Al Masih ‘Isa bin Maryam. Itulah Imam Mahdi yang sebenarnya menurut mereka. Mereka beralasan dengan hadits dari Muhammad bin Kholid Al Jundi, namun hadits tersebut adalah hadits yang tidak shahih. Seandainya pun shahih, itu bukanlah dalil untuk mengatakan bahwa Imam Mahdi adalah Nabi ‘Isa ‘alaihis salam. Karena Nabi ‘Isa tentu saja lebih pantas disebut Mahdi (karena asal makna mahdi adalah yang diberi petunjuk, -pen) daripada Imam Mahdi itu sendiri. Nabi ‘Isa itu diutus sebelum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau akan turun lagi menjelang hari kiamat. Sebagaimana pula telah diterangkan dalam hadits yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa Nabi ‘Isa ‘alaihis salam akan turun di menara putih, sebelah timur Damaskus. ‘Isa pun akan turun dan berhukum dengan Kitabullah (Al Qur’an), beliau akan membunuh orang Yahudi dan Nashrani, menghapuskan jizyah[7] dan akan membinasakan golongan-golongan yang menyimpang.[8]

Pendapat kedua, Imam Mahdi adalah pemimpin di masa Bani Al ‘Abbas dan masa tersebut sudah berakhir. Namun hadits-hadits yang membicarakan hal tersebut seandainya shahih, itu bukanlah dalil bahwa Imam Mahdi yang memimpin Bani Al ‘Abbas adalah Imam Mahdi yang akan muncul di akhir zaman. Ibnul Qayyim mengatakan, “Dia memang mahdi (karena asal makna mahdi adalah yang diberi petunjuk, namun dia bukan Imam Mahdi yang akan muncul di akhir zaman, pen). Sebagaimana ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz adalah mahdi (yang diberi petunjuk) dan sebenarnya beliau lebih pantas disebut mahdi daripada penguasa Bani Al ‘Abbas.”[9]

Pendapat ketiga, Imam Mahdi adalah seseorang yang berasal dari keturunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, keturunan Al Hasan bin ‘Ali. Dia akan datang di akhir zaman di saat zaman penuh dengan kezholiman. Lalu Imam Mahdi datang dengan membawa keadilan. Inilah Imam Mahdi yang dimaksudkan dalam banyak hadits.

Adapun hadits-hadits yang membicarakan mengenai Imam Mahdi, sebagian sanadnya ada yang dho’if dan ghorib. Namun hadits-hadits tersebut saling menguatkan satu dan lainnya. Inilah yang menjadi pendapat Ahlus Sunnah dan inilah pendapat yang benar.

Ibnul Qayyim kemudian menjelaskan, “Adapun Rofidhoh (Syi’ah Al Imamiyah), mereka memiliki pendapat yang keempat. Mereka berpendapat bahwa Imam Mahdi adalah Muhammad bin Al Hasan Al ‘Askariy Al Muntazhor (yang dinanti-nanti). Dia merupakan keturunan Al Husain bin ‘Ali, bukan dari keturunan Al Hasan bin ‘Ali (sebagaimana yang diyakini Ahlus Sunnah, -pen). Dia akan hadir di berbagai negeri tetapi tidak kasatmata, dia akan mewariskan tongkat dan menutup padang sahara. Dia akan masuk Sirdab Samira’ semasa kanak-kanak sejak lebih dari 500 tahun. Kemudian tidak ada satu pun melihatnya setelah itu. Dan tidak pernah diketahui berita, begitu pula jejaknya. Namun, setiap hari orang-orang Rafidhah selalu menanti dengan tunggangan kuda di pintu Sirdab. Mereka sering berteriak agar Imam Mahdi tersebut dapat keluar menemui mereka. Mereka memanggil, “Wahai tuan kami, keluarlah.” Namun mereka pun pulang dengan tangan hampa, tidak mendapatkan apa-apa. Usaha mereka yang begitu giat, hanya sia-sia belaka.” [10]

Nama Imam Mahdi

Nama Imam Mahdi adalah Muhammad, sedangkan nama ayahnya adalah ‘Abdullah. Jadi, nama Imam Mahdi dan nama ayahnya sama dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تَذْهَبُ الدُّنْيَا حَتَّى يَمْلِكَ الْعَرَبَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ بَيْتِى يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِى

“Dunia ini tidak akan sirna hingga seorang pria dari keluargaku yang namanya sama dengan namaku (yaitu Muhammad) menguasai Arab.”[11] Maksud bahwa orang tersebut akan menguasai Arab adalah ia akan menguasai non Arab juga. Ath Thibi mengatakan, “Dalam hadits di atas tidak disebutkan non Arab, namun mereka tetap termasuk dalam hadits tersebut. Jika dikatakan menguasai Arab, maka itu berarti juga menguasai non Arab karena Arab dan non Arab adalah satu kata dan satu tangan.”[12]

Begitu pula Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan mengenai Imam Mahdi,

مِنْ أَهْلِ بَيْتِى يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِى وَاسْمُ أَبِيهِ اسْمَ أَبِى

“Dia berasal dari keluargaku. Namanya (yaitu Muhammad) sama dengan namaku. Nama ayahnya (yaitu ‘Abdullah) pun sama dengan nama ayahku.”[13]

Imam Mahdi berasal dari keturunan Fathimah, putri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْمَهْدِىُّ مِنْ عِتْرَتِى مِنْ وَلَدِ فَاطِمَةَ

“Imam Mahdi adalah dari keluargaku dari keturunan Fathimah.”[14]

Hadits di atas menunjukkan bahwa Imam Mahdi berasal dari keturunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu dari jalur Fathimah. Inilah pendapat yang tepat.

Oleh karena itu, nama Imam Mahdi –sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Katsir- adalah:

مُحَمَّدٌ بْنُ عَبْدِ اللهِ العَلَوِي الفَاطِمِي الحَسَنِي

Muhammad bin Abdullah Al ‘Alawi (keturunan Ali bin Abu Tholib) Al Fathimiy (keturunan Fatimah binti Muhammad) Al Hasaniy (keturunan Hasan bin ‘Ali). [15]

Waktu Munculnya Imam Mahdi

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تَذْهَبُ أَوْ لاَ تَنْقَضِى الدُّنْيَا حَتَّى يَمْلِكَ الْعَرَبَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ بَيْتِى يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِى

“Dunia tidak akan lenyap atau tidak akan sirna hingga seseorang dari keluargaku menguasai bangsa Arab. Namanya sama dengan namaku.”[16]

Ibnu Katsir mengatakan, “Imam Mahdi akan muncul di akhir zaman. Saya mengira bahwa munculnya Imam Mahdi adalah sebelum turunnya Nabi ‘Isa, sebagaimana ditunjukkan oleh hadits-hadits yang menyebutkan hal ini.”[17]

Sifat Fisik Imam Mahdi

Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْمَهْدِىُّ مِنِّى أَجْلَى الْجَبْهَةِ أَقْنَى الأَنْفِ

“Imam Mahdi adalah keturunanku. Dahinya lebar (atau rambut kepala bagian depannya tersingkap) dan hidungnya mancung.”[18] Al Qori’ dalam mengatakan, “Hidung beliau tidaklah pesek karena bentuk hidung semacam ini kurang disukai.”[19]

Di Masa Imam Mahdi akan Tersebar Kemakmuran dan Keadilan

Di masa Imam Mahdi akan penuh dengan keadilan dan kemakmuran, berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Di zaman beliau, harta begitu melimpah, banyak ditumbuhi tanaman dan semakin banyak hewan ternak. Dari Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْمَهْدِىُّ مِنِّى أَجْلَى الْجَبْهَةِ أَقْنَى الأَنْفِ يَمْلأُ الأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلاً كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا يَمْلِكُ سَبْعَ سِنِينَ

“Imam Mahdi berasal dari keturunanku. Beliau memiliki dahi yang lebar dan hidung yang mancung. Di masanya, akan tersebar keadilan di muka bumi, sebagaimana sebelumnya penuh dengan kezholiman dan kelaliman. Beliau akan berkuasa selama 7 tahun.”[20]

Juga dari Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَكُونُ فِى أُمَّتِى الْمَهْدِىُّ إِنْ قُصِرَ فَسَبْعٌ وَإِلاَّ فَتِسْعٌ فَتَنْعَمُ فِيهِ أُمَّتِى نَعْمَةً لَمْ يَنْعَمُوا مِثْلَهَا قَطُّ تُؤْتَى أُكُلَهَا وَلاَ تَدَّخِرُ مِنْهُمْ شَيْئًا وَالْمَالُ يَوْمَئِذٍ كُدُوسٌ فَيَقُومُ الرَّجُلُ فَيَقُولُ يَا مَهْدِىُّ أَعْطِنِى فَيَقُولُ خُذْ

“Akan ada pada umatku Al Mahdi. Jika masanya pendek (dia memerintah) selama 7 tahun, jika tidak maka 9 tahun. Pada masa itu umatku akan mendapatkan kenikmatan yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Mereka akan memperoleh banyak makanan dan mereka tidak akan menyimpannya. Pada saat itu, harta begitu melimpah. Ada seseorang yang mengatakan, ‘Wahai Imam Mahdi, berilah aku sesuatu.’ Lalu beliau mengatakan, ‘Ambillah’.”[21]

Dalam riwayat Tirmidzi dikatakan,

« فَيَجِىءُ إِلَيْهِ رَجُلٌ فَيَقُولُ يَا مَهْدِىُّ أَعْطِنِى أَعْطِنِى ». قَالَ « فَيَحْثِى لَهُ فِى ثَوْبِهِ مَا اسْتَطَاعَ أَنْ يَحْمِلَهُ »

“Datanglah seseorang kepada Imam Mahdi, lalu dia berkata, ‘Wahai Imam Mahdi, berikanlah aku sesuatu, berikanlah aku sesuatu.’ Lalu Nabi berkata, “Imam Mahdi pun menuangkan sesuatu di pakaiannya yang ia tidak sanggup memikulnya”.”[22]

Dalam riwayat Al Hakim juga dikatakan,

يَخْرُجُ فِي آخِرِ أُمَّتِي المَهْدِيُّ يَسْقِيْهِ اللهُ الغَيْثَ ، وَتُخْرِجُ الأَرْضُ نَبَاتَهَا ، وَيُعْطِي المَالَ صِحَاحًا ، وَتَكْثُرُ المَاشِيَةُ وَتَعْظُمُ الأُمَّةُ ، يَعِيْشُ سَبْعًا أَوْ ثَمَانِيًا » يَعْنِي حِجَجًا

“Imam Mahdi akan keluar di akhir umatku. (Pada masanya), Allah akan menurunkan hujan, akan menumbuhkan tanaman di muka bumi, harta akan dibagi secara merata. Binatang ternak akan semakin banyak, begitu juga umat akan bertambah besar. Imam Mahdi hidup selama 7 atau 8 tahun.”[23]

Masa Kekuasaan Imam Mahdi

Disebutkan dalam riwayat At Tirmidzi,

إِنَّ فِى أُمَّتِى الْمَهْدِىَّ يَخْرُجُ يَعِيشُ خَمْسًا أَوْ سَبْعًا أَوْ تِسْعًا

“Imam Mahdi akan muncul di tengah-tengah umatku dan ia akan berkuasa selama lima, tujuh atau sembilan tahun.” Ada keraguan dari Zaid, salah seorang periwayat hadits ini.[24]

Al Mubarakfuri menjelaskan, “Dalam riwayat dari Abu Sa’id Al Khudri dalam sunan Abu Daud disebutkan bahwa Imam Mahdi berkuasa selama tujuh tahun dan tidak ada keraguan sama sekali dari perowi. Begitu pula dalam hadits Ummu Salamah disebutkan pula bahwa Imam Mahdi akan berkuasa selama tujuh tahun. Di sini juga tanpa disebutkan adanya keraguan dari perowi. Dari sini, hadits yang menggunakan lafazh tegas lebih didahulukan daripada lafazh yang masih ada syak (keraguan).”[25] Dari penjelasan beliau menunjukkan bahwa yang lebih tepat jika kita katakan, Imam Mahdi berkuasa selama tujuh tahun. Wallahu a’lam.

Di mana Imam Mahdi Muncul?

Tidak ada sama sekali riwayat yang shahih yang menunjukkan di manakah tempat munculnya Imam Mahdi atau waktu kapan keluarnya Imam Mahdi. Akan tetapi, para ulama menjelaskan hal itu dari kesimpulan beberapa riwayat, namun tidak ditegaskan pasti di mana dan kapan munculnya.[26]

Imam Mahdi akan muncul dari arah timur (yaitu timur Jazirah Arab). Sebagaimana hal ini diisyaratkan dalam riwayat Ibnu Majah[27].

Ibnu Katsir mengatakan, ”Imam Mahdi akan muncul dari arah timur dan bukan dari Sirdab Samira’ sebagaimana yang disangkakan oleh Syi’ah (Rafidhah). Mereka menunggu sampai sekarang, padahal persangkaan orang Rafidhah itu hanyalah igauan semata, pemikiran yang sangat lemah dan pemahaman gila yang dimasukkan oleh syaithan. Sanggkaan mereka tidak ada landasan sama sekali dari Al Qur’an maupun As Sunnah serta apa yang mereka sangkakan sangat tidak logis dan tidak sesuai dengan akal yang sehat .”[28]

Nabi ’Isa akan Shalat di Belakang Imam Mahdi

Ketika Nabi ’Isa ’alaihis salam turun kembali di akhir zaman, beliau akan shalat di belakang Imam Mahdi yaitu menjadi makmum di belakangnya.

Dari Jabir bin ’Abdillah, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِى يُقَاتِلُونَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ - قَالَ - فَيَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ -صلى الله عليه وسلم- فَيَقُولُ أَمِيرُهُمْ تَعَالَ صَلِّ لَنَا. فَيَقُولُ لاَ. إِنَّ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ أُمَرَاءُ. تَكْرِمَةَ اللَّهِ هَذِهِ الأُمَّةَ

”Sekelompok dari umatku ada yang akan terus membela kebenaran hingga hari kiamat. Menjelang hari kiamat turunlah ’Isa bin Maryam. Kemudian pemimpin umat Islam saat itu berkata, ”(Wahai Nabi Isa), pimpinlah shalat bersama kami.” Nabi ’Isa pun menjawab, ”Tidak. Sesungguhnya sudah ada di antara kalian yang pantas menjadi imam (pemimpin). Sungguh, Allah telah memuliakan umat ini.”[29]

Dalam hadits yang muttafaqun ’alaih (disepakati Bukhari dan Muslim), Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا نَزَلَ ابْنُ مَرْيَمَ فِيكُمْ وَإِمَامُكُمْ مِنْكُمْ

”Bagaimana kalian jika ’Isa bin Maryam turun di tengah-tengah kalian dan imam kalian dari kalangan kalian sendiri?”[30]

Abu Dzar Al Harowiy, dari Al Jauzaqi, dari sebagian ulama masa silam mengatakan bahwa makna ”Imamukum minkum” (Imam kalian adalah dari kalian sendiri), yaitu imam tersebut berhukum dengan Al Qur’an dan bukan dengan Injil.

Ibnu At Tiin mengatakan, ”Makna ”Imamukum minkum” (Imam kalian adalah dari kalian sendiri), yaitu bahwa syari’at Nabi Muhammad itu akan terus dipakai hingga hari kiamat.”[31]

Ringkasnya, maksud penjelasan di atas bahwa Imam Mahdi adalah sebagai imam (pemimpin) kaum muslimin ketika itu. Termasuk pula Nabi Isa ’alaihis salam, beliau akan bermakmum di belakang Imam Mahdi. Beliau pun akan mengikuti syari’at Islam.

Riwayat yang Membicarakan Imam Mahdi adalah Mutawatir

Mutawatir secara bahasa berarti berturut-turut (tatabu’). Secara istilah, hadits mutawatir adalah hadits yang diriwayatkan dari jalan yang sangat banyak sehingga mustahil untuk bersepakat dalam kedustaan karena mengingat banyak jumlahnya dan kesholihannya serta perbedaan tempat tinggal.

Hadits mutawatir ada dua macam yaitu mutawatir lafzhi dan mutawatir ma’nawi. Mutawatir lafzhi adalah hadits yang jumlah periwayatannya amat banyak dan semuanya menggunakan lafazh yang sama atau hampir sama. Sedangkan mutawatri ma’nawi adalah hadits yang membicarakann suatu masalah dengan berbagai macam redaksi, namun menunjukkan pada satu pembicaraan.

Hadits yang membicarakan mengenai kemunculan Imam Mahdi adalah hadits mutawatir ma’nawi. Artinya, hadits tersebut membicarakan mengenai Imam Mahdi dengan berbagai macam redaksi, namun intinya atau maksudnya sama yaitu membicarakan kemunculan Imam Mahdi. Ini menunjukkan bahwa kemunculannya mustahil untuk dikatakan dusta.

Al Hafizh Abul Hasan Al Aabari mengatakan, ”Berita yang membicarakan munculnya Imam Mahdi adalah hadits yang mutawatir dan amat banyak riwayat yang berasal dari Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam yang membicarakan mengenai kemunculannya.”[32]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, ”Hadits-hadits yang membicarakan mengenai kemunculan Imam Mahdi adalah hadits yang shahih sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Daud, At Tirmidzi, Ahmad dan selainnya, dari hadits Ibnu Mas’ud atau yang lainnya.”[33]

Asy Syaukani mengatakan, ”Hadits-hadits yang membicarakan mengenai kemunculan Imam Mahdi yang dinanti-nanti ada dalam 50 hadits. Di antara hadits tersebut ada yang shahih, hasan dan dho’if. Hadits yang membicarakan Imam Mahdi dipastikan adalah hadits mutawatir, tanpa keraguan sedikit pun. ... Begitu pula berbagai riwayat dari para sahabat tentang kemunculan Imam Mahdi amat banyak. Bahkan perkataan para sahabat ini dapat dihukumi sebagai hadits marfu’ yaitu perkataan Nabi, karena tidak mungkin ada ruang ijtihad dari mereka dalam masalah ini.”[34]

Shidiq Hasan Khon –ulama India dan merupakan murid Asy Syaukani- mengatakan, ”Hadits yang membicarakan mengenai kemunculan Imam Mahdi dengan berbagai macam periwayatan adalah amat banyak, bahkan sampai derajat mutawatir ma’nawi. Hadits-hadits yang membicarakan hal tersebut disebutkan dalam berbagai kitab Sunan dan selainnya, juga dalam berbagai mu’jam dan kitab musnad.”[35]

Demikian pembahasan kami mengenai Imam Mahdi. Nantikan pembahasan kami selanjutnya mengenai turunnya Nabi Isa 'alaihis salam di akhir zaman. Semoga Allah mudahkan.

Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.



Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel http://rumaysho.com

Panggang, Gunung Kidul, 3 Muharram 1431 H



[1] HR. Muslim no. 8, dari ‘Umar bin Al Khottob.

[2] Lihat Asyrotus Saa’ah, ‘Abdullah bin Sulaiman Al Ghofiliy, hal. 92, Mawqi’ Al Islam, Asy Syamilah.

[3] HR. Abu Daud, At Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat As Silsilah Ash Shahihah no. 2735.

[4] An Nihayah fii Ghoribil Hadits wal Atsar, Ibnul Atsir, 5/577, Asy Syamilah

[5] Asyrotus saa’ah, ‘Abdullah bin Sulaiman Al Ghofiliy, hal. 94, Mawqi’ Al Islam, Asy Syamilah

[6] Al Manar Al Munif fi Shohih wa Dho’if, Ibnu Qayyim Al Jauziyah [Tahqiq: ‘Abdul Fatah Abu Ghadah], hal. 148, Asy Syamilah

[7] Karena pada saat itu cuma ada dua pilihan yaitu masuk Islam ataukah dibunuh. Sedangkan di zaman sebelum ’Isa turun, jika tidak mau memeluk Islam, masih bisa hidup asalkan dapat menunaikan jizyah.

[8] Penjelasan mengenai turunnya ‘Isa ‘alaihis salam menjelang hari kiamat -insya Allah- akan dijelaskan pada Serial Tanda-Tanda Hari Kiamat berikutnya.

[9] Al Manar Al Munif fi Shohih wa Dho’if, hal. 92.

[10] Pembahasan ini kami olah dari pembahasan Ibnul Qayyim dalam Al Manar Al Munif, hal. 148-152

[11] HR. Tirmidzi no. 2230, dari ‘Abdullah bin Mas’ud. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini diriwayatkan pula oleh ‘Ali, Abu Sa’id, Ummu Salamah, dan Abu Hurairah, status hadits ini hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan dalam Misykatul Mashobih 5452 [16] bahwa hadits ini hasan.

[12] Lihat ‘Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abi Daud, Abu Thayyib, 11/250, Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah, Beirut, cetakan kedua, 1415 H.

[13] HR. Abu Daud no. 4282, dari ‘Abdullah bin Mas’ud. Syaikh Al Albani dalam Shahih wa Dho’if Sunan Abi Daud mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

[14] HR. Abu Daud no. 4284, dari Ummu Salamah. Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abu Daud mengatakan bahwa hadits ini shohih.

[15] An Nihayah fil Fitan wal Malahim, hal. 17, Mawqi’ Al Waraq.

[16] HR. Tirmidzi no. 2230 dan Abu Daud no. 4282, dari Zirr, dari ‘Abdullah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

[17] An Nihayah fil Fitan wal Malahim, hal. 15.

[18] HR. Abu Daud no. 4285. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.

[19] Lihat keterangan Al Qoriy yang disebutkan oleh Abu Thoyib dalam ‘Aunul Ma’bud, 11/252, Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah, Beirut, cetakan kedua, tahun 1415 H.

[20] HR. Abu Daud no. 4285. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.

[21] HR. Ibnu Majah no. 4083. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.

[22] HR. Tirmidzi no. 2232. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.

[23] HR. Al Hakim (4/557-558). Hadits ini dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash Shohihah no. 711.

[24] HR. Tirmidzi no. 2232, dari Abu Sa’id Al Khudri. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.

[25] Tuhfatul Ahwadzi, Syaikh Muhammad ‘Abdurrahman bin ‘Abdurrahim Al Mubarakfuri Abul ‘Alaa, 6/404, Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah, Beirut.

[26] Lihat Asyrotus Saa’ah, hal. 97.

[27] HR. Ibnu Majah no. 4084, dari Tsauban. Dalam Az Zawaid dikatakan bahwa sanad hadits ini shahih dan periwayatnya adalah tsiqoh (terpercaya). Al Hakim dalam Al Mustadrok mengatakan bahwa riwayat ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim. Sedangkan Syaikh Al Albani mengatakan bahwa riwayat ini dho’if.

[28] Lihat An Nihayah fil Fitan wal Malahim, hal. 17.

[29] HR. Muslim no. 156.

[30] HR. Bukhari no. 3449 dan Muslim no. 155, dari Abu Hurairah.

[31] Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Asqolani, 6/493-494, Darul Ma’rifah, Beirut, 1379.

[32] Tahdzib At Tahdzib, Ibnu Hajar Al ‘Asqolaniy, 9/126, Mawqi’ Ya’sub.

[33] Minhajus Sunnah An Nabawiyah, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, 8/254, Muassasah Qurthubah, cetakan pertama, tahun 1406 H.

[34] Lihat Asyrotus Saa’ah, hal. 105.

[35] Al Idza’ah lima Kaana wa Maa Yakuunu Baina Yaday As Saa’ah, hal. 112-113. Dinukil dari Asyrotus Saa’ah, hal. 104.

Zakat dan Hikmah disyariatkannya Zakat

Penulis: Al Ustadz Qomar Su’aidi, Lc

Definisi Zakat
1. Menurut Bahasa (lughoh)
Dari asal kata “zakkaa – yuzakkii – tazkiyatan – zakaatan” yang berarti :
1. Thoharoh (membersihkan/mensucikan)
Firman Allah Ta’ala (yang artinya) : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.” (At-Taubah:103)
2. Namaa’ (tumbuh /berkembang)
Firman Allah Ta’ala (yang artinya) : “Allah memusnahkan ribaa’ dan menyuburkan sedekah” (Al-Baqarah:276)
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari hadits Abu Rabsyah Al-An Maary. “Harta tidak akan berkurang dengan dishodaqohkan”
(HR. Tirmidzi, kitab Az Zuhd jilid 4 hal. 487 no. 2325, kata Imam Tirmidzi “Hadits ini hasan shohih”)
Berkata Al Hafidz Ibnu Hajar Al-Atsqolani : “Tanaman itu telah Zakka, yakni berkembang & tumbuh” (Fathul Baari, kitab zakat jilid 3 hal. 262)
3. Al-Barokah
Firman Allah Ta’ala (yang artinya) : “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya” (Saba’ : 39)
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari hadits Abu Hurairoh radhiallohu anhu : Allah Ta’ala berfirman dalam hadits qudsi: “Hai anak Adam berinfaklah niscaya Aku akan berinfak untukmu”. (HR. Bukhori, Kitab Tafsir surat Hud 8 : 352 (4684); Muslim, Kitab Zakat 7:81 no. 2305)
4. Al-Madh (Pujian)
Dalam hadits Abu Hurairoh tentang kisah Zainab Ummul Mukminin : ” . . . Bahwa Zainab namanya adalah Barroh maka dikatakan ‘Dia memuji dirinya’ maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menamainya Zainab.” (HR. Muslim, Kitab Al Azab Juz 14, hal. 346 no. 5572)
5. Amal Sholeh
Firman Allah Ta’ala (yang artinya) : “Dan kami menghendaki supaya tuhan mereka mengganti mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu” Imam Al-Farro’ mengatakan: arti ‘yang lebih baik kesuciannya’ adalah yang lebih baik amal sholehnya. (lihat An Nihayah karya Ibnu Al Atsir jilid 2 hal. 307; Lisanul Arab karya Ibnul Mandzur jilid 6 hal 64-65)
II. Menurut Hukum (Istilah syara’)
1. Pendapatnya Al-Hafidz Ibnu Hajar :
“Memberikan sebagian dari harta yang sejenis yang sudah sampai nashob selama setahun dan diberikan kepada orang fakir dan semisalnya yang bukan dari Bani Hasyim dan Bani Mutholib.” (Al-Fath 3:262)
2. Pendapat Ibnu Taimiyah :
“Memberikan bagian tertentu dari harta yang berkembang jika sudah sampai nishob untuk keperluan tertentu.” (Mausu’ah Fiqh Ibnu Taimiyah 2 : 876; Fatawa 25:8)
3. Pendapat Syaikh Abdullah Al-Bassaam :
“Hak wajib dari harta tertentu, untuk golongan tertentu pada waktu tertentu.” (Taudhihul Ahkam 3:5)
III. Zakat Dalam Bahasa Al-Qur’an
Sedangkan Al-Qur’an Al-Karim telah menyebutkan tentang zakat dengan berbagai ungkapan, terkadang dengan ungkapan zakat, shodaqoh, infaq/nafaqoh dan Al-’afwu.
1. Zakat
Ungkapan ini paling banyak disebutkan bahkan sering digabungkan dengan perintah shalat sampai diulang dalam 82 ayat
(lihat Taudih al akham 3:5).
Firman Allah Ta’ala (yang artinya) : “Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang-orang yang ruku”
(Al Baqoroh : 43)
2. Shodaqoh
Firman Allah Ta’ala (yang artinya) : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu …”
(At Taubah : 103)
3. Infaq/Nafaqoh
Firman Allah Ta’ala (yang artinya) : “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu.”
(Al Baqoroh:267)
4. Al-’Afwu
Firman Allah Ta’ala (yang artinya) : “Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: yang lebih dari keperluan”
(Al Baqoroh:219)
Hukum Menunaikan Zakat
Zakat merupakan salah satu dari rukun Islam yang lima dan termasuk dari pondasi Islam yang agung. Maka hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim yang telah memenuhi persyaratan. Dasarnya adalah dari Al Qur’an, As Sunnah dan Ijma’.
Firman Allah Ta’ala: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam (menjalankan) agama dengan lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (Al-Bayyinah :5)
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Islam dibangun di atas lima dasar, bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah hamba dan utusanNya, menegakkan sholat, menunaikan zakat, menunaikan haji ke Baitullah dan berpuasa di bulan Ramadhan.”
(lihat Bukhari Kitabul Iman 1:49 (8) dari hadits Ibnu Umar, Muslim, Kitabul Iman 2:130(113).
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengutus Muadz bin Jabbal ra. ke negeri Yaman : “Terangkanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka untuk mengeluarkan zakat yang dipungut dari orang-orang kaya diantara mereka untuk diberikan kepada orang-orang fakir dari mereka”. (HR. Muslim Kitabul Iman 1:147(121))
Adapun Ijma’, maka kaum muslimin disetiap masa telah ijma’ akan wajibnya zakat. Juga para sahabat telah sepakat untuk memerangi orang-orang yang tidak mau membayarnya dan menghalalkan darah dan harta mereka karena zakat termasuk dari syi’ar Islam yang agung. (Mughni, karya Ibnu Qudamah 4:5)
Syaikh Abdullah Al Bassam menerangkan (Taudihul ahkam:3/12):
Para ulama berselisih kapan diwajibkannya zakat, akan tetapi pendapat yang paling kuat adalah bahwa kewajiban zakat di tetapkan dalam tiga fase:
1. Zakat diwajibkan secara mutlak tidak ada batasan atau rincian akan tetapi hanya perintah untuk memberi, memberi makan dan berbuat baik, ini berlangsung ketika sebelum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah. Allah berfirman: “Pada harta-harta mereka ada hak orang yang meminta dan …”, didalam surat Fushilat Allah mengancam yang tidak mengeluarkan zakat; “Orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat”, dalam surat Al-Mudatsir Allah memasukkan orang-orang yang tidak memberi makan orang miskin sebagai Al-Mujrimin (orang yang berdosa) “… dan Tidak memberi makan orang miskin”. (Al-Mudatsir : 44)
2. Tahun kedua Hijriyah diterangkanlah hukum zakat dengan rinci, diterangkan harta yang wajib dizakati dan kadar nishabnya serta jumlah yang harus dikeluarkan sebagai zakat”.
3. Tahun kesembilan Hijriyah ketika manusia masuk Islam dengan berbondong-bondong dan semakin luas daerah Islam Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirim petugas-petugas untuk mengambil zakat .
Hikmah Disyariatkannya Zakat
Diantara hikmah disyari’atkannya zakat adalah :
a. Menguatkan rasa kasih sayang antara si kaya dengan si miskin. Hal ini dikarenakan fitrahnya jiwa manusia adalah senang terhadap orang yang berbuat kebaikan (berjasa kepadanya).
b. Mensucikan dan membersihkan jiwa serta menjauhkan jiwa dari sifat kikir dan bakhil.
c. Membiasakan seorang muslim untuk memiliki sifat belas kasihan.
d. Memperoleh keberkahan, tambahan dan ganti yang lebih baik dari Allah Ta’ala.
e. Sebagai ibadah kepada Allah Ta’ala
(lihat Risalah Fi Zakat oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz).
(Dikutip dari tulisan ustadz Qomar Sua’idi, Lc, yang diarsipkan eks. tim Zisonline, al akh Fikri Thalib)
Silahkan menyalin & memperbanyak artikel ini dengan mencantumkan url sumbernya.
Sumber artikel : http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=785

KITAB-KITAB BIBLE BUATAN TANGAN JAHIL KRISTEN MENTASNAMAKAN BERASAL DARI FIRMAN TUHAN,


Bible Protestan Vs Bible Katolik Mana Yang Asli dan Palsu?

Deuterokanonika dalam Alkitab adalah kitab-kitab yang dipandang sebagai bagian yang kanonik dari Perjanjian Lama Kristiani oleh Gereja Katolik Roma dan Kekristenan Timur akan tetapi tidak terdapat dalam Alkitab Ibrani, yang kerap dipandang protokanonik. Perbedaan ini telah menimbulkan perdebatan dalam Gereja awal mengenai apakah kitab-kitab tersebut dapat dibacakan dalam gedung-gedung Gereja dan karena itu dapat diklasifikasikan sebagai naskah-naskah yang kanonik.

Kata deuterokanonika berasal dari Bahasa Yunani yang artinya 'termasuk kanon kedua'. Etimologi kata ini membingungkan, namun mengindikasikan keragu-raguan dalam penerimaan kitab-kitab tersebut ke dalam kanon oleh beberapa pihak. Perlu dicermati bahwa istilah tersebut tidak berarti non-kanonik; sekalipun istilah tersebut kadang-kadang digunakan sebagai eufemisme untuk menyebut kitab-kitab Apokrif.
Umat Kristiani Protestan biasanya tidak menggolongkan kitab apapun sebagai kitab "deuterokanonika"; kitab-kitab itu mereka keluarkan dari Alkitab, atau mengelompokkannya dalam bagian tersendiri yang disebut Apokrif. Kemiripan makna antara istilah-istilah yang berbeda ini menimbulkan kebingungan antara deuterokanonika Katolik Roma dan Ortodoks dengan naskah-naskah yang dianggap non-kanonik oleh satu atau kedua kelompok umat Kristiani tersebut.

Katolik
Istilah Deuterokanonika pertama kali digunakan pada tahun 1566 oleh orang-orang Kristen yang sebelumnya beragama Yahudi dan teolog Katolik Sixtus dari Siena untuk menyebut naskah-naskah Kitab Suci Perjanjian Lama yang kanonisitasnya ditetapkan bagi umat Katolik oleh Konsili Trente, namun telah dikeluarkan dari beberapa kanon terdahulu, teristimewa di Timur. Penerimaan akan kitab-kitab tersebut di antara umat Kristiani awal tidaklah universal, namun konsili-konsili regional di Barat menerbitkan kanon-kanon resmi yang memasukkan kitab-kitab tersebut sejak abad ke-4 dan ke-5.[1]
Naskah-naskah Kitab Suci deuterokanonika adalah:
  • Tobit
  • Yudit
  • Tambahan Ester (Vulgata Esther 10:4-16:24)
  • Kebijaksanaan
  • Ben Sira, juga disebut Sirakh atau Ecclesiasticus
  • Barukh, termasuk di dalamnya Surat Yeremia (Tambahan Yeremia[2])
  • Tambahan Daniel:
    • Nyanyian Tiga Anak Suci (Vulgata Daniel 3:24-90)
    • Riwayat Susana (Vulgata Daniel 13, Septuaginta prolog)
    • Patung Dewa Baal dan Naga (Vulgata Daniel 14, Septuaginta epilog)
  • 1 Makabe
  • 2 Makabe
Ada perbedaan antara bagian apokrifa dalam Alkitab King James tahun 1611 dengan deuterokanon Katolik. Bagian apokrifa Alkitab King James, selain kitab-kitab deuterokanonika, meliputi pula tiga kitab berikut ini, yang tidak dinyatakan kanonik oleh Konsili Trente:
  • 1 Ezra (juga dikenal sebagai 3 Ezra)
  • 2 Ezra (juga dikenal sebagai 4 Ezra)
  • Doa Manasye
Ketiga kitab tersebut sendiri merupakan bagian apokrifa dari Vulgata Clementina, di mana ketiganya secara spesifik disebut "di luar seri kanon". Alkitab Douay-Rheims tahun 1609 memasukkan ketiga kitab ini dalam sebuah apendiks, namun ketiganya tidak dimasukkan dalam Alkitab-Alkitab Katolik sekarang ini. Ketiga kitab ini bersama kitab-kitab deuterokanonika terdapat dalam bagian apokrif dari Alkitab-Alkitab Protestan.

Pengaruh Septuaginta
Sebagian besar kutipan Perjanjian Lama dalam Perjanjian Baru diambil dari Septuaginta Yunani—yang mencakup kitab-kitab deuterokanonika maupun apokrifa—baik deterokanonika maupun apokrifa secara kolektif disebut anagignoskomena. Beberapa kitab tampaknya telah ditulis naskah aslinya dalam Bahasa Ibrani, namun naskah asli tersebut sudah lama hilang. Namun temuan-temuan arkelogis pada abad terakhir telah menemukan sebuah naskah yang berisi hampir ⅔ dari kitab Sirakh, dan fragmen-fragmen dari kitab-kitab lainnya telah ditemukan pula. Septuaginta secara luas diterima dan digunakan oleh orang-orang Yahudi pada abad pertama Masehi, bahkan di wilayah Romawi Provinsi Iudaea, dan oleh karena itu secara alami menjadi naskah yang paling luas digunakan oleh umat Kristiani purba.

Dalam Perjanjian Baru, Ibrani 11:35 menyebutkan suatu kejadian yang hanya secara eksplisit tercatat dalam salah satu dari kitab-kitab deuterokanonika (2 Makabe 7). bahkan dapat dikatakan bahwa, 1 Korintus 15:29 diambil dari 2 Makabe 12: 44, "karena jika dia tidak mengharapkan orang-orang mati bangkit kembali, maka merupakan kesia-siaan dan kebodohan untuk berdoa bagi orang-orang yang sudah mati". 1 Korintus 15:29 tentunya menunjukkan adanya jerih-payah untuk membantu orang-orang mati agar terbebas dari dosa-dosa mereka. (Pembaptisan juga bermakna jerih payah penyelamatan bagi orang lain dalam Perjanjian Baru, bdk. Matius 20:22-23, Markus 10:38-39 dan Lukas 12:50)
Kendati demikian, Yosefus (sejarawan Yahudi) sepenuhnya menolak kitab-kitab deuterokanonika[3], sementara Athanasius yakin bahwa kitab-kitab tersebut berfaedah untuk dibacakan, namun kecuali Kitab Barukh dan Surat Yeremia, kitab-kitab tersebut tidak terdapat di dalam kanon.[4]

Pengaruh Vulgata
Hieronimus dalam prolognya[5] menyebutkan sebuah kanon yang tanpa kitab-kitab deuterokanonika, kecuali kitab Barukh.[6] Sekalipun demikian, Vulgata Hieronimus memasukkan kitab-kitab deuterokanonika serta apokrif. Dia mengaanggap kitab-kitab tersebut sebagai Kitab Suci dan mengutip kalimat-kalimat dari kitab-kitab itu sekalipun dia menyebutkan bahwa kitab-kitab itu "tidak terdapat dalam kanon". Dalam prolognya untuk kitab Yudit, tanpa menggunakan kata kanon, dia menyebutkan bahwa Yudit dianggap sebagai Kitab Suci oleh Konsili Nicea Pertama.[7] Dalam balasannya kepada Rufinus, dengan gigih dia membela bagian-bagian deuterokanonika dari kitab Daniel sekalipun orang-orang Yahudi pada zaman itu tidak melakukan hal itu:

Dosa apakah yang telah kuperbuat jikalau aku mengikuti penilaian gereja-gereja? Namun barang siapa yang menuduh aku mengikuti keberatan-keberatan bahwa orang-orang Ibrani lazimnya menolak Riwayat Susana, Nyanyian Tiga Anak Suci, dan riwayat Baal dan Naga, yang tidak terdapat dalam gulungan kitab Ibrani, membuktikan bahwa dia hanyalah seorang penjilat yang dungu. Karena aku tidak mengikuti pandangan-pandangan pribadiku sendiri, melainkan keterangan-keterangan bahwa mereka [orang-orang Yahudi] lazimnya menentang kita. (Terhadap Rufinus, 11:33 402 Masehi]).

Dengan demikian Hieronimus mengakui prinsip yang digunakan untuk menerapkan kanon —penilaian Gereja, bukannya penilaiannya sendiri atau pun penilaian orang-orang Yahudi.
Vulgata juga penting sebagai tolok ukur kanon dalam hal kitab-kitab manakah yang kanonik. ketika Konsili Trente menyusun daftar kitab-kitab yang termasuk dalam kanon, konsili ini mengkualifikasikan kitab-kitab "seluruhnya beserta semua bagiannya, sebagaimana yang biasa dibacakan dalam Gereja Katolik, dan sebagaimana yang terdapat dalam edisi Vulgata Latin Kuno".[8]


Istilah yang digunakan di luar Gereja Katolik
Penggunaan kata apokrifa (Bahasa Yunani: tersembunyi) untuk naskah-naskah tersebut, meskipun tanpa maksud menghina, diartikan sebahagian pihak bahwa tulisan-tulisan yang dipertanyakan tersebut tidak boleh dimasukkan ke dalam Kanon Alkitab. Klasifikasi semacam ini mengelompokkan kitab-kitab tersebut bersama beberapa kitab injil dan kitab-kitab Perjanjian Baru apokrif lainnya. Style Manual for the Society of Biblical Literature merekomendasikan penggunaan istilah literatur deuterokanonika bukannya Apokrifa dalam tulisan akademis.
Di luar Katolisisme Romawi, istilah deuterokanonika kadang-kadang digunakan sebagai analogi untuk menyebut kitab-kitab yang dimasukkan dalam Perjanjian Lama oleh Gereja Ortodoks Timur, dan Gereja Ortodoks Oriental, namun tidak menjadi bagian dari Tanakh Yahudi, atau pun Perjanjian Lama Protestan. Di kalangan Ortodoks, istilah ini difahami bahwa kitab-kitab tersebut ditulis sesudah Alkitab Ibrani.

Dalam Alkitab Amharik yang dipergunakan dalam Gereja Ortodoks Ethiopia (salah satu Gereja Ortodoks Oriental), kitab-kitab Perjanjian Lama tersebut tetap terdaftar sebagai kitab-kitab yang kanonik, namun tidak demikian halnya dalam Gereja-Gereja lain, kitab-kitab tersebut kerap disisihkan ke dalam bagian terpisah. Selain kitab-kitab yang disebutkan di atas, terdapat pula kitab-kitab yang dianggap kanonik hanya oleh Gereja Ethiophia, yakni Henok (I Henokh) dan Kufale (Yobel). Sekalipun demikian, "Kitab-Kitab Makabe" dalam Alkitab mereka seluruhnya berbeda dari kitab-kitab Makabe yang digunakan oleh Gereja lain, tidak ada persamaan kecuali judulnya.


Wassalam,

Konstantin Dan Kekristenan

Beberapa ratus tahun sebelum Konstantin berkuasa di Kekaisaran Romawi, orang Kristen
mengalami penindasan berat. Tapi kemudian, ketika akan melancarkan perang,
Konstantin dilaporkan melihat salib terang di angkasa dengan tulisan "Taklukkan dengan
ini". Dia bertempur dengan tanda salib dan mengambil alih kekuasaan kekaisaran.

Pertobatan Konstantin jadi Kristen terlihat jelas dalam sejarah gereja. Roma jadi
kekaisaran Kristen. Untuk pertama kalinya, selama hampir 300 tahun, orang Kristen
relatif aman dan bahkan merasa keren untuk jadi Kristen.

Orang Kristen tidak lagi ditindas karena iman mereka. Kemudian Konstantin berusaha
menyatukan Kekaisaran Barat dan Timur, yang terpecah karena perbedaan keyakinan,
sekte, dan golongan, sebagian besar berpusat pada isu identitas Yesus Kristus.

Ada bagian-bagian yang benar dalam The Da Vinci Code, dan bagian-bagian yang benar
ini jadi prasyarat bagi sebuah kesuksesan teori konspirasi apapun. Tapi cerita dalam buku
membuat Konstantin jadi tokoh konspirator. Jadi, mari dilihat pertanyaan kunci yang
ditujukan kepada teori Brown : apakah Konstantin menciptakan doktrin Kristen tentang
Ke-Tuhan-an Yesus ?


Ke-Tuhan-an Yesus 

Untuk menjawab tuduhan Brown, kita pertama-tama harus menemukan apa yang
dipercaya orang Kristen secara umum sebelum Konstantin menyelenggarakan sidang
Nicaea.

Orang Kristen telah memuja Yesus sebagai ALLAH sejak abad pertama. Tapi pada abad
ke empat, seorang pemimpin gereja dari timur, Arius, melakukan kampanye untuk
mempertahankan ke-esa-an ALLAH. Dia mengajarkan Yesus merupakan ciptaan khusus,
lebih tinggi dari malaikat, tapi bukan ALLAH. Athanasius dan sebagian besar pemimpin
gereja, dipihak lain, yakin bahwa Yesus adalah ALLAH dalam daging.

Konstantin ingin menyelesaikan pertikaian ini, berharap membawa damai di
kekaisarannya, menyatukan timur dan barat yang terpecah. Jadi, tahun 325, dia
menyelenggarakan konvensi lebih dari 300 uskup di Nicaea (sekarang bagian dari Turki)
dari seluruh dunia Kristen. Pertanyaan penting adalah, apakah gereja purba berpikir
Yesus adalah Pencipta atay hanyalah ciptaan --- Anak ALLAH atau anak seorang tukang
kayu ?

Jadi, apa yang ajarkan oleh para rasul tentang Yesus? Dari catatan paling awal,
mereka memandang Dia sebagai ALLAH. Sekitar 30 tahun setelah kematian dan
kebangkitan Yesus, Paulus menulis kepada orang Filipi bahwa Yesus adalah ALLAH
dalam bentuk manusia (Filipi 2:6-7). Dan Yohanes, saksi mata yang dekat,
mengkonfirmasikan Ke-Tuhan-an Yesus dengan kalimat ini:

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan ALLAH dan
Firman itu adalah Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak
ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada
hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Firman itu telah menjadi manusia dan
diam diantara kita. (Yohanes 1: 1-4, 14).

Kalimat ini dari Johanes 1, ditemukan dalam manuskrip kuno dan sudah dihitung dengan
tehnik karbon berasal dari tahun 175 - 225. Jadi Yesus dengan sangat jelas diberitakan
sebagai Allah lebih dari seratus tahun sebelum Konstantin menyelenggarakan konvensi
Dewan Nicaea. Sekarang kita melihat bukti forensik manuskrip bertentangan dengan
klaim The Da Vinci Code, yang menyatakan ke-Tuhan-an Yesus diciptakan pada abad ke
empat.

Tapi apa yang dikatakan sejarah kepada kita mengenai Dewan Nicaea? Brown
dalam bukunya, melalui Teabing, menyatakan mayoritas uskup di Nicaea meniadakan
kepercayaan Arius bahwa Yesus adalah nabi biasa (manusia biasa) dan mengadopsi
doktrin Ke-Tuhan-an Yesus dengan "hasil pemungutan suara (menang) tipis". Benar atau
salah?

Dalam kenyataan hasil pemungutan suara menang mutlak: hanya dua dari 318 uskup
yang berbeda pandangan. Arius percaya bahwa hanya Bapa yang Allah, dan Yesus adalah
ciptaan terutamaNya, dewan mengambil kesimpulan bahwa Yesus dan Bapa satu hekekat
ke-Allah-an.

Bapa, Anak, dan Roh Kudus, berbeda, hadir bersama-sama, berpribadi, tapi tetap Allah
yang Esa. Doktrin Allah yang Esa dalam tiga pribadi (Trinitas) dikenal dalam Pengakuan
Iman Rasuli Nicene dan jadi pusat utama keimanan Kristen. Sekarang, apakah benar
Arius itu mudah mempengaruhi orang lain dan punya pengaruh kuat. Hasil pemungutan
suara, yang menang mutlak, dilakukan setelah perdebatan panjang. Tapi pada akhirnya
dewan secara mayoritas besar menyatakan Arius bidah (sesat), karena pengajarannya
bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh para rasul tentang ke-Tuhan-an Yesus.
Sejarah juga mengkonfirmasi Yesus dimuka umum menerima pemujaan para muridnya.
Dan, seperti kita telah lihat, Paulus dan para rasul lain dengan jelas mengajarkan Yesus
adalah Allah dan pantas menerima pemujaan.

Sejak hari pertama gereja Kristen, Yesus dipandang lebih dari sekedar manusia biasa, dan
kebanyakan pengikutnya memuja dia sebagai Tuhan -- Pencipta alam semesta. Jadi,
bagaimana Konstantin menciptakan doktrin Ke-Tuhan-an Yesus, jika gereja telah
memandang Yesus sebagai Allah lebih dari 200 tahun ?

SANGGAHAN UNTUK TUDUHAN ORANG KAFIR BAHWA NABI MUHAMMAD DIBUNUH

TANGGAPAN MUSLIM:

Tuduhan Nabi Yang dibunuh Dalam Al-Qur'an

Kaum Kafir tidak henti-hentinya mencoba menuduh dan mendiskreditkan Islam dan menuduh Al-Qur'an. kali ini mereka menuduh bahwa Al-Qur'an berbohong karena menyebut ada Nabi-Nabi yang dibunuh oleh umatnya. sebab menurut mereka tidak ada Nabi yang dibunuh umatnya.
mereka mengutip ayat berikut:

QS Al-Baqarah (2):87 - Madaniyyah

وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَقَفَّيْنَا مِنْ بَعْدِهِ بِالرُّسُلِ ۖ وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ ۗ أَفَكُلَّمَا جَاءَكُمْ رَسُولٌ بِمَا لَا تَهْوَىٰ أَنْفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقًا تَقْتُلُونَ

walaqad aataynaa muusaa lkitaaba waqaffaynaa min ba'dihi birrusuli waaataynaa 'iisaa ibna maryama lbayyinaati wa-ayyadnaahu biruuhi lqudusi afakullamaa jaa-akum rasuulun bimaa laa tahwaa anfusukumu istakbartum fafariiqan kadzdzabtum wafariiqan taqtuluun

Dan sungguh, Kami telah memberikan Kitab (Taurat) kepada Musa dan Kami susulkan setelahnya dengan rasul-rasul, dan Kami telah berikan bukti kepada Isa putra Maryam bukti-bukti kebenaran serta Kami perkuat dia dengan Rohulkudus (Jibril). Mengapa setiap rasul yang datang kepadamu (membawa) sesuatu (pelajaran) yang tidak kamu inginkan, kamu menyombongkan diri, lalu sebagaian kamu dustakan dan sebagian kamu bunuh?
 Satu hal yang mereka lupa adalah, mereka terlalu mudah menjustifikasi Al-Qur'an berbohong, padahal mereka sendirilah yang buta terhadap Kitab Suci mereka. apakah kitab suci mereka tidak mengatakan hal yang sama soal ini

mari kita lihat ayat berikut:
Luk 11:47   

Celakalah kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek moyangmu telah membunuh mereka.

1Raj 19:1   

Ketika Ahab memberitahukan kepada Izebel y  segala yang dilakukan Elia dan perihal Elia membunuh z  semua nabi itu dengan pedang,

Mat 23:31   
Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu. q    

Why 18:24   

Dan di dalamnya terdapat darah nabi-nabi dan orang-orang kudus u  dan darah semua orang, yang dibunuh di bumi. v

Rm 11:3   
"Tuhan, nabi-nabi-Mu telah mereka bunuh, mezbah-mezbah-Mu telah mereka runtuhkan; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku. f "   

Luk 11:49   
Sebab itu hikmat r  Allah berkata: Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul dan separuh dari antara nabi-nabi dan rasul-rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya, s

Luk 11:49   
Sebab itu hikmat r  Allah berkata: Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul dan separuh dari antara nabi-nabi dan rasul-rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya,

1Raj 18:13   

Tidakkah diberitahukan kepada tuanku apa yang telah kulakukan pada waktu Izebel membunuh nabi-nabi TUHAN, bagaimana aku menyembunyikan seratus orang nabi-nabi TUHAN dalam gua, lima puluh lima puluh sekelompok dan mengurus makanan dan minuman mereka?   

Kis 7:52   
Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya v  oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang lebih dahulu memberitakan tentang kedatangan Orang Benar, yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh. w   

Mat 23:30   
dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu.

 Kesimpulannya, sederhana saja, Tuduhan mereka sama sekali tidak mengena. dan berangkat dari ketidak tahuan mereka terhadap Kitab suci mereka sendiri. Tentang Nabi-Nabi yang dibunuh tersebut.

BANTAHAN ATAS TUDUHAN KA'BAH BEKAS KUIL HINDU , MULUT LIDAH ORANG KAFIR MEMANG KOTOR.


Antek-antek kafir berkoar-koar di link ini:http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=1&ved=0CBcQFjAA&url=http%3A%2F%2Findonesia.faithfreedom.org%2Fwiki%2FKa%2527bah_dulu_kuil_Hindu_%253F&ei=vLkzTrv7KcGurAe9wIXMCw&usg=AFQjCNFfhW1AITtHFbdrpt5ykayUyvFaGg

Quote:
Di dalam Ka'bah terdapat sebuah inskripsi yg merujuk kepada raja Vikramaditya yang menyatakan bahwa jazirah Arab dulu merupakan bagian dari Kerajaan Vikramaditya dari India.

Teks inskripsi Vikramaditya yg ditemukan dlm piring emas yg digantung didalam kuil Kabah di Mekah ini, dicatat pada halaman 315 dari buku yg berjudul 'Sayar-ul-Okul' (kata-kata berkesan) yg disimpan dalam perpustakaan Makhtab-e-Sultania di Istanbul, Turki. Sebagian manuskrip tersebut berbunyi sebagai berikut;

'Itrashaphai Santu Ibikramatul Phahalameen Karimun Yartapheeha Wayosassaru Bihillahaya Samaini ElaYundan blabin Kajan blnaya khtoryaha sadunya kanateph netephi bejehalin Atadari bilamasa-rateen phakef tasabuhu kaunnieja majekaralhada walador. As hmiman burukankad toluho watastaru hihila Yakajibaymana balay kulk amarena phaneya jaunabilamary Bikramatum. Motakabberen Sihillaha Yuhee Quid min howa Yapakhara phajjal asari nahone osirom bayjayhalem' (Halaman 315 Sayar-ul-okul).

Yang artinya;

' Beruntunglah mereka yg lahir (dan hidup) selama kuasa raja Vikram. Ia seorang penguasa penuh kasih, terhormat dan berbakti pada penduduknya. Namun pada saat itu, kami Arab, tidak peduli pada Tuhan, tenggelam dalam kenikmatan sensual. Komplotan dan penyiksaan merajalela. Kami, Arab, terjerat dalam kegelapan (jahiliyah) namun pendidikan yang disebar raja Vikramaditya tidak mencampakkan kami, orang-orang asing.Ia menyebarkan agama sucinya diantara kami dan mengirimkan ahli-ahli yang kepintarannya bersinar seperti matahari dari negaranya ke negara kami

BANTAHAN:

Sangat mustahil dinilai dari segi keilmuan manapun bahwa Ka'bah didirikan oleh Raja Vikramaditya, karena Raja tersebut berkuasa pada Abad Pertama (Era Nabi Isa As). Bagaimana mungkin ka'bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Ismail AS ini SEJAMAN dengan zaman Nabi Isa As?? bahkan di ka'bah sudah jelas ada telapak kaki Nabi Ibrahim...
Vikramaditya (Chandragupta II atau dlm bhs yunani disebut dg Sandrokottos) adalh putra dari Samudragupta Agung dan ibunya bernama Datta Devi
Stlh kematian Samudragupta, tahta diambil alih oleh Ramagupta (adik Samudragupta) yg menikahi paksa tunangan Vikramaditya yaitu Dhruvaswamini
Kemenangan terbesar Vikramaditya adalh saat mengalahkan dinasti Shaka-Kshatrapa serta melakukan aneksasi ke kerajaan Gujarat dan mengalahkan Rudrasimha III


Sang menantu yaitu Rudrasena II meninggal pd th 390 M, yg lalu digantikan oleh Prabhavatigupta sbg wali kedua putranya. Selama 20 th negara Vataka praktis dlm kekuasaan kerajaan Gupta. Lokasi Vataka yg strategis inilah yg memudahkan Vikramaditya mengambil alih Ksathrapas Barat utk selamanya.
Kerajaan Gupta menjadi kerajaan terbesar dlm sejarah India dgn ibukotanya bernama Pataliputra dan kota Ujjain sbg kota kedua

Vikramaditya wafat pd th 415 M


Untuk membuktikannya secara Ilmiah, saya secara pribadi menyarankan agar dilakukan Pengujian C-14 atau Carbon Dating atas bangunan Ka'bah...

===================================================

Quote:
Ciri terpenting dari praktek pemujaan Dewa Siva adalah adanya Lingga yang biasanya berbentuk batu hitam yang lonjong dan Yoni sebagai alasnya. Batu Hajar Al-Aswat yang disentuh dan dicium saat menunaikan ibadah haji angat sesuai dengan bentuk lingga Siva, apakah berarti batu itu awalnya adalah sebuah lingga?

Quote:
Raja Vikramaditya memang terkenal penyembah Siwa. Di Ujjain (India), ibukota Vikramaditya, ada kuil dewa Siva yang terkenal Mahankal, yg diasosiasikan dengan Vikramaditya. Karena menurut manuskrip Vikramaditya, dialah yang menyebarkan agama Hindu. Vikramaditya hanya pernah berkuasa dari hulu Gangga (India) sampe hilir Indus (Pakistan) dan TIDAK PERNAH berkuasa hingga jazirah Arab

Dengan demikian apakah bukti ini dapat menyimpulkan bahwa raja Vikramaditya adalah pendiri kuil Siva yang sekarang disebut Ka'bah di Mekah?


BANTAHAN
Saya  menilai penulis tidak paham samasekali dengan sejarah konsep ketuhanan agama Hindu, terutama Hindu Saiva... karena pada masa Hindu Generasi Awal (veda), yang disembah bukanlah dewa siwa, tapi Bathara Indra, Indra adalah Raja para Dewa... waktu itu siva masih bernama Rudra, dewa ecek-ecek... baru setelah beberapa abad, hindu sudah mulai tenar di India, muncul konsep Tiga Dewa, Brahma-Siva-Visnu... Siva yang paling banyak disembah karena paling kejam dan sadis, disembah supaya Rudra (yang berganti nama jadi Siva supaya lebih lembut artinya) senang dan tidak lagi membuat kekacauan... sedangkan lambang dari Siva adalah Lingga...

Jadi, Bagaimana mungkin Ka'bah bisa diotentikkan dengan kuil Siva???

==================================================


Quote:
Kenyataan lain yang juga perlu digaris bawahi adalah bahwasanya di India, Dewa Siva sangat diidentikkan dengan simbol bulan sabit yang terdapat pada ikat rambut beliau. Dan saat ini lambang bulan sabit juga digunakan untuk lambang Islam, apakah itu artinya Islam lahir dari warisan pemuja Siva?


BANTAHAN:
Anda hanya mengambil sebagian dari tanda2 yang dimiliki Siva... memang Siva salah satu ciri khasnya adalah memiliki bulan Sabit (mengarah ke atas) di dahinya, tapi itu baru sebagian... yang lengkap adalah BULAN SABIT DAN TENGKORAK yang dinamakan ARDHA CANDRA KAPALA...

LANTAS, APAKAH ADA CIRI KHAS DALAM AGAMA ISLAM YANG MENYERUPAI TENGKORAK??

KOK GA ADA YA, JIKA  ISLAM MENCONTEK CIRI DEWA SIVA HARUSNYA TENGKORAKNYA DICONTEK JUGA TUH, GA CUMA LAMBANG BULAN SABITNYA!!! MASA’ NYONTEK SETENGAH-SETENGAH?


ASAL MULA LAMBANG BULAN SABIT

Khilafah ini adalah warisan terakhir kejayaan umat Islam. Memiliki luas wilayah yang membentang dari ujung barat sampai ujung timur dunia. Wilayahnya mencakup tiga benua besar dunia, Afrika-Eropa dan Asia. Ibukotanya adalah kota yang sejak 1400 tahun yang lalu telah dijanjikan oleh
Rasulullah SAW sebagai kota yang akan jatuh ke tangan umat Islam.

Rasulullah bersabda, “Qonstantinopel akan kalian bebaskan. Pasukan yang mampu membebaskannya adalah pasukan yang sangat kuat. Dan panglima yang membebaskannya adalah panglima yang sangat kuat..”


Berabad-abad lamanya umat Islam memimpikan realisasi kabar gembira Rasulullah itu. Namun sejak zaman Khilafah Rasyidah, Khilafah Bani Umayah hingga Khilafah Bani Abbasiyah, kabar gembira itu tidak pernah juga terealisasi. Memang sebagian Eropa sudah jatuh ke tangan Islam, yaitu wilayah Spanyol dengan kota-kotanya antara lain: Cordova, Seville, Granda dan seterusnya. Namun jantung Eropa belum pernah jatuh secara serius ke tangan Islam. Barulah ketika Sultan Muhammad II yang lebih dikenal dengan Sultan Muhammad Al-Fatih menjadi panglima, jatuhlah kota yang pernah menjadi ibu kota Eropa itu. Lewat pertempuran yang sangat dahsyat dengan menggunakan senjata paling modern di kala itu, yaitu CANON atau meriam yang sangat besar dan suaranya memekakkan telinga, Muhammad Al-Fatih berhasil menjatuhkan kota konstantininopel itu dan menjadikannya sebagai ibu kota Khilafah Turki Utsmani. Serta menjadikannya pusat peradaban Islam.

Wilayahnya adalah tiga benua dengan semua peradaban yang ada di dalamnya. Saat itu bulan sabit digunakan untuk melambangkan posisi tiga benua itu. Ujung yang satu menunjukkan benua Asia yang ada di Timur, ujung lainnya mewakili Afrika yang ada di bagian lain dan di tengahnya adalah Benua Eropa. Sedangkan lambang bintang menunjukkan posisi ibu kota yang kemudian diberi nama Istambul yang bermakna: Kota Islam.
Bendera bulan sabit ini adalah bendera resmi umat Islam saat itu, karena seluruh wilayah dunia Islam berada di bahwa satu naungan khilafah Islamiyah.

baca jawaban lengapnya disini: http://haxims.blogspot.com/2011/03/asal-mula-lambang-bulan-bintang-dalam.html#ixzz1TXiLwD9J

==================================================

PATUNG DEWA- DEWI

Menurut Encyclopaedia Britannica, kotak Ka’abah memilikii 360 patung. radisi mengatakan, ketika tempat itu diserang, salah satu dewa didalamnya adalah dewa Saturnus; satunya lagi adalah dewa Bulan dan ada lagi yg disebut Allah.

Ini bukti bahwa orang2 Arab jaman pra-Islam itu memuja 9 planet. Di India, praktek puja Navagraha’, yi praktek pemujaan bagi ke 9 planet, termasuk Saturnus dan Bulan masih eksis sampai sekarang.

Di India, bulan sabit selalu digambarkan diatas lambang dewa Siwa. Karena itulah, lambang Siwa dlm Ka’bah juga menjadi lambang bendera Islam.


 BANTAHAN:
Bangsa Arab di masa paganismenya menyembah 360 berhala yang diletakkan di dalam dan di sekeliling ka’bah. Tapi tidak pernah menyembah ka’bah. Demikian juga, mereka tidak pernah menyembah batu hitam (hajar aswad). Yang mereka sembah itu patung yang diukir dan dibuat membentuk dewa-dewa. Tapi apa mereka beragama hindu, kalau iya tunjukan bukti otentik bhwa kafir quraisy itu beragama hindu, jangan asal klaim!!!
Masa pra Al Quran masyarakat Arab sekitar Ka’bah/Mekah adalah mayoritas kaum pagan. Banyak berhala yang mereka letakkan di sekitar Ka’bah termasuk penyembahan terhadap Hajar aswad (yang mungkin mereka-masyarakat Arab saat itu- mengira mengikuti ajaran Ibrahim as saat mencium (padahal hanya mencium) tetapi mereka terlalu jauh dalam menafsirkan antara “cium” dengan “sembah”.

Dan yang paling penting adalah Mekkah adalah kawasan tidak berpenduduk dan tandus pada saat Ismail as dan ibu beliau mulai bermukim disana. Orang mulai berdatangan pada saat Zam-zam mulai ber”mukjizat”. So darimana asal tuduhan islam menncotek paganisme hindu? Kapan hindu datang ke Arab?!


Butuh berapa tahunkah dari masa sepeninggal Ismail as hingga penghancuran berhala2 di sekitar Ka’bah pada saat Fathu Mekkah?

SATU TANTANGAN BUAT PENUDUH, JIKA KA’BAH ADALAH KUIL HINDU DAN BERHALA-BERHALANYA SAMA DENGAN DEWA-DEWA HINDU. TOLONG SEBUTIN DEH NAMA DEWA-DEWA HINDU ITU SIAPA AJA SIH?

TERUS TULIS JUGA NAMA 360 BERHALA KAUM QURAYSI, SAMA APA TIDAK??? SAYA BUTUH BUKTI BUKAN KLAIM!!!

Selanjutnya para kafir menyama2kan Hindu dan Islam:

1. MENGAMBIL DEWA BULAN ALLAH DARI AGAMA HINDU SEBAGAI TUHAN DALAM ISLAM
Jawaban:

Fitnah basi, untuk mepercepat pembahasan, tinggal baca aja di link ini: http://www.facebook.com/notes/menjawab-faithfreedom-indonesia/menjawab-tuduhan-allah-adalah-dewa-bulan/273669835994447

==============================================

2. MEMBUAT KUIL HINDU DEWA SHIVA KA’BAH SEBAGAI TEMPAT TERSUCI DALAM ISLAM
3. MEMBUAT BATU HITAM SEBAGAI BATU TERSUCI ISLAM DAN MENENTUKAN SUNNAH NABI UNTUK MENYENTUH DAN MENCIUMNYA.

Jawaban:

APA FUNGSI KA’BAH:

“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan” [QS.Al-Baqarah:144].

So, Ka’bah hanya penentu arah sholat

GA ADA TUH PERINTAH MENYEMBAH KA'BAH DAN TIDAK ADA NAMA DEWA SHIVA DI ALQUR'AN. KALAU ADA NAMA DEWA SIVA DI ALQUR'AN, MAKA SAYA SIAP MURTAD DEH!!!

Lagipula kalaupun anda masih ngotot mengklaim Ka’bah itu Kuil Hindu dan kami menyembah berhala (Hajar Aswad) didalamnya, faktanya kami tidak pernah menyembah Hajar Aswad, Ka’bah Cuma arah sholat dan tempat ibadah, sedangkan Hajar Aswad cuma batu yg tidak bisa mendatangkan mudharat dan manfaat. Saya sbg Muslimah berani bicara seperti itu krna memang begitu kenyataannya. Kalau Hajar Aswad itu Tuhan, saya pasti udah takut kena adzab krna ngomong yg bukan2 tentang Hajar aswad.

MENCIUM HAJAR ASWAD HANYA SEBAGAI PENGHORMATAN KARENA ITU BATU DARI SURGA, TAPI KAMI TIDAK PERNAH MENGANGGAPNYA TUHAN. SEPERTI HALNYA HINDU MENYEMBAH PATUNG DEWANYA. BERIKUT INI BUKTI KAMI TIDAK MENYEMBAH  HAJAR ASWAD, :

1.jika berada dalam suatu tempat yang tidak diketahui arah mata anginnya, atau sedang duduk di dalam kendaraan yang jalannya berkelok-kelok, maka umat Islam boleh melakukan shalat dengan menghadap ke arah mana saja. Karena Allah berfirman:

“Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-Baqarah 115).

2. tahun 930 sampai 951 hajar aswad pernah hilang dicuri dan disembunyikan oleh kaum Syi’ah golongan Ismailiyah Qarmathi. Apakah dengan hilangnya batu itu lantas umat Islam lantas heboh dan tidak shalat lagi karena hajar aswad sudah tidak ada? Meski hajar aswad pernah hilang, namun selama 21 tahun itu umat Islam tidak pernah libur shalat. Seandainya umat Islam itu shalat menyembah hajar aswad, maka selama 21 tahun itu mereka libur shalat. Tapi nyatanya tidak. Umat Islam tetap shalat menghadap kiblat, baik dengan ada batu ataupun tidak, karena esensi mereka ialah mematuhi perintah Allah bukan menghadap dan menyembah batu.

3. setelah hajar aswad itu berhasil ditemukan kembali, batu itu sudah tidak utuh lagi. Ada pecahan di sana sini, sehingga volumenya sudah mulai berkurang. Dan batu hitam yang ada sampai sekarang pun itu sudah paduan antara batu hitam yang asli dengan yang imitasi. Apakah umat Islam heboh karena itu? Jawabnya: Tidak pernah! Sebab Tuhan yang disembah oleh umat Islam itu bukanlah batu tetapi Allah SWT. Batu boleh rusak dan hilang, tetapi Allah tetap ada dan kekal sampai selama-lamanya. Inilah bukti bahwa Allah bukan batu, dan batu tidak sama dengan Allah.

4. dahulu pada masa Rasulullah SAW, para shahabat naik dan berdiri di atas Ka’bah ketika mengumandangkan azan (panggilan shalat). Mereka melakukan itu lima kali sehari. Rasulullah tak pernah menegur maupun melarangnya. Jika Ka’bah adalah Tuhan yang disembah oleh umat Islam, mana mungkin para shahabat ketika itu berani menginjak-injak Tuhannya?

5. Sampai saat ini, para petugas juga naik dan berdiri di atas Ka’bah ketika mengganti Kisywah (kain kelambu penutup Ka’bah). Ini juga bukti nyata bahwa sampai saat ini dan sampai kapan saja tak seorang pun umat Islam yang menyembah Ka’bah. Andai kata mereka menganggap Ka’bah sebagai tuhan yang disembah, mana mungkin mereka berani naik, berdiri dan menginjak Ka’bah?

6. ketika thawaf dengan menunggang seekor unta, Rasulullah SAW pernah tidak mencium hajar Aswad, melainkan menyentuhnya dengan tongkat beliau. (HR. Bukhari juz 2 nomor 677). Jika Nabi pada waktu hidupnya menyembah hajar aswad, mana mungkin beliau berani menyentuh Tuhannya dengan sebuah tongkat sambil duduk di atas unta? Teladan Nabi ini membuktikan bahwa beliau tidak menyembah hajar aswad.

Menghadap ka'bah ketika shalat, bukan berarti umat Islam menyembah ka’bah tersebut. Mereka melakukan ini semata-mata menjalankan aturan ibadah yang diperintahkan oleh Tuhannya (Qs. Al-Baqarah 144). Jadi, esensi qiblat umat Islam ketika shalat bukan karena batu hitam, melainkan ketundukan dan kepasrahan kepada Tuhan.

Ketundukan ini pula yang telah dilakukan oleh shahabat Umar RA ketika haji. Dalam hadits shahih dikisahkan bahwa beliau datang mendekati Hajar Aswad (batu hitam) lalu dia menciumnya dan berkata: “Sesungguhnya aku tahu bahwa engkau ini batu yang tidak memberikan mudharat dan tidak pula mendatangkan manfaat. Jika aku tidak melihat Rasulullah menciummu, maka aku tidak akan menciummu pula” (HR Bukhari dari Abis bin Rabi’ah RA).

SO ..... MAU DITUDUH KA’BAH BEKAS KUIL HINDU KEK, ATAU DITUDUH KA’BAH BEKAS TEMPAT JIN BUANG ANAK SEKALIPUN. KAMI TIDAK PEDULI, TOH YG KAMI SEMBAH BUKAN HAJAR ASWAD YG ADA DI DALAMNYA, SEPERTI ORANG HINDU MENYEMBAH PATUNG DEWA-DEWANYA.

==================================================

5. MENGANUT ZIARAH HINDU NAIK HAJI DAN UMROH SEBAGAI IBADAH TERTINGGI ISLAM.

6. MENGGUNDULI KEPALA SAMA SEPERTI YANG DILAKUKAN KAUM HINDU PADA SAAT ZIARAH
Jawab:
Kalau memang haji, umroh serta menggunduli kepala itu sama dengan ritual agama hindu, coba anda jelaskan bagaimana detailnya ibadah haji, umroh dan mencukur kepala dalam islam, lalu tunjukan bagaimana detailnya ibadah yg sama di lakukan oleh umat hindu, ingat pake dalil yg kuat dari alqur’an dan weda, kita lihat letak persamaannya dimana?
buktikan klaim anda jangan asal bacot. saya tunggu!!!

====================================================

7. MENGELILINGI KUIL SHIVA KA’BAH SEBANYAK 7 KALI, SAMA SEPERTI YANG DULU DILAKUKAN KAUM HINDU
Jawab:
mengelilingi api tujuh kali yg dilakukan Hindu itu dilakukan oleh orang hindu yg sedang menikah, apa hubungannya dengan ibadah haji? Cuma persamaannya jumlah keliling ga bisa dikatakan mengadaptasi ritual hindu. Apa orang yg sedang berhaji sama dg orang sedang menikah, ngawur kok kebangetan.
 =======================================================

8. MELAKUKAN KONSEP HINDU MEMBERSIHKAN DOSA DENGAN MELAKUKAN ZIARAH KE TEMPAT SUCI
9. MENGUMPULKAN AIR SUCI YANG MEWAKILI GANGGA JAL (AIR ZAM-ZAM) SAMA SEPERTI KAUM HINDU MENGUMPULKAN AIR SUCI SUNGAI GANGGA UNTUK DIBAWA PULANG
10. PAKAI BAJU PUTIH TANPA JAHITAN KALA NAIK HAJI SAMA SEPERTI YANG DIKENAKAN KAUM HINDU SAAT MELAKUKAN IBADAH DAN ZIARAH

Jawaban:
Coba jelaskan secara detail ritual-ritual tsb berdasarkan kitab suci masing-masing yaitu Alqur’an (boleh ditambah dg hadist shohih) dan Kitab weda, tunjukan letak persamaannya dimana?!
=======================================================
11. MERAYAKAN TUNTASNYA IBADAH HAJI KE KUIL SHIVA KA’BAH DAN MENAMAKAN HARI TERSEBUT SEBAGAI HARI RAYA EID YANG MERUPAKAN KATA IBADAH HINDU DARI BAHASA SANSKRIT

Jawab:
Sekedar kemiripan bahasa tidak bisa dikatakan mencontek, di dunia ini ada ratusan bahasa yg mirip. Apa mau dibilang mencontek semua???!
===================================================

12. MEMASUKKAN SEMUA MALAM DOA JAGRATTA KEPADA SANGA DEWI BULAN DURGA (ALLAH) SEBAGAI BAGIAN DARI ISLAM.
Jawab:
coba anda tulis bunyi doa Jagratta itu seperti apa sih? Lalu tunjukan mana doa dalam Islam yg mirip doa Jagratta, perlihatkan letak persamaannya dimana?

=====================================================
Nyama-nyamain aja... Ga nyambung sama sekali, tapi dipaksa nyambung, dengan analisa cocokologi dan ngawur tingkat tinggi. Sampai kapanpun Islam tidak akan sama dg agama Hindu. Point Akidah yg tidak mungkin dimiliki oleh agama Hindu adalah tauhid. Jika Islam adalah jiplakan agama Hindu, tentu saja kami tidak akan menuhankan Satu Allah, kami juga akan mnyembah dewa-dewa lainnya, tapi buktinya tidak.


Allah subhanahu wata’ala berfirman:

Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Rabb yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, Dan tiada seorangpun yang setara dengan-Nya.”(QS. Al-Ikhlas: 1-4)

Kalau memang Islam adalah jiplakan agama Hindu tunjukan bahwa dalam Alqur’an ada nama-nama Tuhan lain yg wajib kami sembah selain Allah. Seperti halnya hindu menyembah banyak Dewa.


Yang paling jelas mah keyakinan hindu yg sangat sama dgn kristen bahwa Tuhan bisa menjelma menjadi makhluknya. Kalau di kristen Tuhan katanya menjelma jadi makhluk homo sapiens, tapi kalau di hindu tdk sebatas itu bisa juga jadi kera, babi, gajah, sapi dan lain2. Baru itu percis banget ajarannya...

========================================================

NAH SEKARANG GANTIAN, KITA BAHAS APAKAH KRISTEN BUKAN AGAMA YG MENCONTEK AGAMA PAGAN? JANGAN-JANGAN BUKAN CUMA MENCONTEK TAPI PAGAN BENERAN!!!

Mungkin sedikit yang kenal dengan Mithra dan Horus tetapi seiring bacaan ini nanti juga kenal kok, kan tak kenal maka ta'aruf, tentu saya akan cerita tentang kisah yesus, tentunya dengan singkat aja dan tentunya ceritanya bersumber dari Al-Kitab (PL dan PB), karena saya mau cerita tentang yesus bukan Isa AS.

Yesus menurut keyakinan orang kristen adalah anak yang lahir dari perawan Maria (tentu umat islam sampai sini setuju), Yesus lahir tanggal 25 desember 1 Masehi (walaupun nyari dalilnya ga ada tuh),

Apa yang kita tahu tentang cerita Yesus ? Tentu cuma rujukan dari Cerita orang kristen. Kelahirannya ditandai kemunculan sebuah bintang di timur, dan di ikuti oleh tiga orang Majusi yang memberkati juru selamat baru. Yesus sudah menjadi guru pada umur 12 tahun dan di baptis oleh Yohanes si Pembaptis pada umur kira-kira (masih kira-kira dalam injil) umur 30 tahun dan mulai menyebarkan ajarannya. Yesus mempunyai 12 orang murid dan melakukan banyak mukjizat seperti : menyembuhkan orang sakit, berjalan diatas air dan menghidupkan orang mati. Julukan yang diberi ke Yesus adalah “Raja segala raja”, “Anak Tuhan”,”Juru selamat” de el el, Yesus dikhianati oleh muridnya yang benama Yudas Iskariot, Yudas dibayar oleh tentara Romawi seharga 30 keping perak, lalu Yudas berkata “Orang yang aku cium itulah Yesus”, setelah itu Yesus ditangkap, lalu di salib dan 3 hari setelah itu dia bangkit dan naik ke surga. Sampai disini cerita tentang Yesus menurut orang kristen. saya tidak akan memperdebatkan masalah alur cerita atau bentuk ceritannya yang ingin saya ceritakan adalah kisah Dewa kaum pagan begini ceritanya:


HORUS >> Horus adalah Dewa orang Mesir lahir 3000 tahun SM, berarti cerita Horus sudah ada 3000 tahun sebelum Yesus lahir, Lalu bagaimana kisah dewa Horus ini ? Horus lahir dari perawan Isis-Meri tanggal 25 Desember, kelahirannya ditandai munculnya sebuah bintang dari timur dan kemudian untuk ditemukan 3 raja untuk dijadikan juru selamat baru. Umur 12 tahun telah menjadi guru, umur 30 tahun dibabtis oleh Anup, sejak itu iya mulai menyebarkan ajarannya. Horus mempunyai 12 murid yang menyertainya, iya mempunyai mukjizat menyembuhkan orang sakit, berjalan diatas air. Horus juga mempunyai julukan “Sang Cahaya”, “Anak tuhan yang diberkati”, “ Anak domba Tuhan” de el el. Setelah dikhianati oleh muridnya Taifun, Horus disalib dan tiga hari setelahnya bangkit lagi. Kalau anda mencoba mencari gambar Horus, anda akan menemukan gambar yang penuh, bagaimana Horus digambarkan bermuka burung dan ular cobra yang melingkar menggambarkan Horus itu dewa matahari. Dan dalam buku “DILEMA MAYORITAS”,di jelaskan bahwa kelompok zionis Illuminati menandakan sebuah negara dibawah pengaruh mereka dengan memberikan lambang dewa di negara tersebut, dan burung garuda adalah perlambangan dari dewa Horus (?).



MITHRA >> Mithra adalah Dewa matahari yang paling terkenal dari Persia, lahir 1200 SM lahir dari perawan pada tanggal 25 Desember dan mempunyai 12 murid dan banyak melakukan keajaiban. Setelah kematiannya tiga hari setelah itu dia bangkit kembali. Dan yang paling terkenal untuk menyembah Dewa Mithra itu dilakukan setiap hari minggu atau sunday, sun = matahari, day = hari. Jadi hari khusus ibadah mereka hari minggu. Itulah cerita dewa kaum pagan zaman dahulu, bagaimana cerita mereka mirip sekali dengan cerita Yesus sebagi Tuhan orang kristen, tentu masih banyak dewa lain lagi yang punya cerita mirip. Contoh :

ATTIS >> Dewa dari Yunani Pirigia, lahir dari seorang perawan tanggal 25 Desember 1200 SM, mati disalib dan tiga hari setelahnya bangkit lagi.

KRISHNA Dewa dari India, lahir dari perawan Devaki lahir 900 SM, kelahirannya ditandai munculnya bintang dari timur, melakukan banyak mukjizat dengan para muridnya dan bangkit lagi setelah kematiannya.

DIONYSUS >> Dionysus daru Yunani lahir dari seorang perawan pada tanggal 25 Desember 500 SM, seorang guru yang melakukan perjalanan dan melakukan banyak mukjizat seperti mengubah air menjadi anggur, dikenal sebagai “Raja segala raja”, “Anak tuhan” de el el dan pastinya bangkit lagi dari kematian


Tentu masih banyak dewa orang pagan yang mungkin kalo diceritai semua pasti bosen karena inti cerita sama contoh : Osiris dari Mesir, Baachus dari Yunani, Budha Sakia dari India, Salivana dari Bermuda, Odin dari Skadinavia, Indra dari Tibet, Bali dari Afganistan, Jao dari Nepal, Beddru dari Jepang, Gentaut dari Meksiko, Fohi dari Cina, Ixion dari Roma, Prometheus dari Kaukasus dan masih banyak bet dah Dewa- Dewa yang lain yang punya cerita mirip semua... Dari Indonesia mungkin Dewa 19 ? Just kidding!!!


KENAPA SAMA ? Kenapa ceritanya bisa sama ? Kenapa dilahirkan oleh perawan ? Tanggal 25 Desember ? Lalu bangkit lagi dari kematian ?. Menurut sebagian orang ini berkaitan dengan masalah matahari, musim dan kejadiannya.

Pertama masalah kelahiran yang sama itu karena mirip dengan ilmu perbintangan, bintang yang muncul disebelah timur adalah bintang Sirius (sirius lhoooo), bintang paling terang pada malam hari, pada tanggal 24 Desember dan Sirius sejajar dengan tiga bintang yang paling terang dari gugusan Orion, tiga bintang tersebut melambangkan tiga raja yang ada pada cerita yang diatas. Ke empat bintang tersebut menunjuk ke arah terbitnya matahari pada tanggal 25 desember, oleh karena kenapa tiga raja selalu menunjukkan bahwa mereka menunjukkan awal terbitnya matahari. Lalu perawan atau virgin itu melambangkan bintang virgo, coba lihat lambang virgo? Gambarnya perawan memegang sebatang gandum, virgo dalam bahasa latin adalah virgin. Virgo juga bisa diartikan lumbung roti. Yang menarik adalah fenomena yang terjadi tanggal 25 desember, yaitu titik balik matahari musim dingin ( hehe jangan pusing gitu donk, kan lumayan belajar astronomi), bila dilihat dari utara matahari terlihat makin ke bawah dan kebawah, otomatis terjadilah namanya musim dingin karena kurangnya cahaya matahari. Sehingga proses musim dingin dianggap sebagai proses kematian untuk orang zaman baheula. Dianggap sebagai kematian matahari. Pada tanggal 22 desember matahari “mati” sepenuhnya. Dan hal yang menarik adalah matahari berhenti bergerak keselatan selama tiga hari (22,23,24) dan selama tiga hari itu matahari berada di “salib selatan” atau gugusan bintang Crux, nama nya juga salib yaaa bentuknya kaya gitu bintangnya. Dan setelah itu tanggal 25 desember matahari bergerak 1 derajat ke utara, ini berarti membawa musim semi, kehidupan baru. Makanya dalam cerita matahari yang mati (tenggelam) selama tiga hari lalu bangkit (terbit) kembali. Tetapi masyarakat dulu tidak akan merayakan kebangkitan matahari hingga saat titik balik matahari musim semi, yaitu saat paskah, karena itu berarti matahari telah mengalahkan kejahatan secara sempurna.


Itu baru masalah kelahiran dan kematian serta bangkit dari kematian, lalu kenapa harus mempunyai 12 murid ? 12 murid adalah simbol dari 12 rasi bintang zodiak, yang Yesus dan Dewa- Dewa lainnya digambarkan sebagai mataharinya.( Jadi yang suka baca ramalan zodiak termasuk orang pagan).


Lalu masalah trinitas, Yesus yang masuk dalam trinitas (Bapa, Anak, Roh kudus), itu juga sudah ada dalam cerita Dewa pagan, Mithra adalah Oknum dari Tridewa (Mithra,Ahirman,Ohrzmad), Osiris Juga Oknum dari Tridewa (Osiris,Isis,Horus), Baachus juga Oknum dari Tridewa (Baachus,Apolos,Yupiter).


Penebusan dosa ? Dewa Mithra, Osiris, Baachus juga sama mati untuk menebus dosa umat manusia.

Tapi mudah-mudahan anda ga bingung coz anda kan orang pinter (pinter ngeles, pinter bohong, pinter kabur). Anda hanya menyama2kan Islam dg Hindu, ternyata Kristen ga cuma sama dengan Hindu, tapi sama persis hampir dengan semua agama pagan di muka bumi ini. Sungguh mengenaskan!!!

Wallahu'alam bishshowab...



Menjawab Tuduhan Ka'bah Bekas Kuil Hindu (Part 2)

Kalau di note sebelumnya saya membahas tentang ritual ibadah, doa, lambang bulan sabit yg dituduh sebagai peninggalan agama Hindu di Arab. Sekarang kita bahas tentang bahasa sanskerta yg mereka mirip2kan dengan tulisan Arab
Saya simpulkan beberapa statement penting dari fitnah para kafir tersebut :
  1. Benarkah Ka’bah adalah bekas candi dari raja Vikramaditya ?
  2. Benarkah Allah berasal dari kata Akka atau Amba yang berarti dewi atau ibu ?
  3. Benarkah angka 786 dalam bahasa arab mirip tulisan “Om” dalam bahasa sanskerta? Bahkan mirip dengan tulisan Allah dalam bahasa Arab jika dibalik?

Mari kita bahas satu persatu kekonyolan mereka ?

  1.       Benarkah Ka’bah adalah bekas candi dari raja Vikramaditya ?

Chandragupta II yang Agung (kerapkali disebut Vikramaditya atau Chandragupta Vikramaditya di dalam Sanskrit; juga dikenal sebagai dunia Yunani sebagai Sandrokottos) merupakan salah satu kaisar yang paling berkuasa di Kerajaan Gupta. Masa pemerintahannya berkisar antara 375-415 M, dimana kerajaan tersebut berada di puncak kesuksesan. Masa kejayaan Dinasti Gupta sangat sering disebut sebagai Zaman Keemasan India. Chandragupta II yang Agung merupakan putra dari pemimpin sebelumnya, Samudragupta yang Agung. Ia meraih sukses dengan mengejar baik aliansi perkawinan yang menguntungkan dan kebijakan ekspansionis agresif. Dalam hal ini ayah dan kakeknya lakukan sebelumnya..  Ibunya, Datta Devi, merupakan kepala dari ratu Samudragupta yang Agung. Setelah kematian Samudragupta, Ramagupta adiknya mengambil alih tahta dan juga menikahi tunangan Chandragupta,'Dhruvaswamini'secara paksa.  Kemenangannya yang paling hebat adalah kemenangan melawan dinasti Shaka-Kshatrapa dan aneksasi kerajaan mereka di Gujarat, dengan mengalahkan pemimpin terakhir mereka Rudrasimha III. Menantunya Rudrasena II wafat setelah pemerintahan yang sangat singkat di tahun 390 M, dimana Prabhavatigupta memerintah sebagai wali dari kedua putranya. Selama masa 20 tahun ini negara Vakataka secara praktis adalah bagian dari kerajaan Gupta. Lokasi geografis kerajaan Vakataka mempermudah Chandragupta dalam mengambil kesempatan untuk mengalahkan Kshatrapas Barat sekali untuk selamanya. Banyak sejarawan menyebutkan bahwa masa ini adalah masa Vakataka-Gupta.

Chandragupta II yang Agung mengontrol seluruh kerajaan, dari HULU SUNGAI GANGGA sampai dengan HILIR SUNGAI INDUS dan dari mana yang sekarang Pakistan Utara kebawah mulut sungai Narmada.

Referensi :R. K. Mookerji, The Gupta Empire, 4th edition. Motilal Banarsidass, 1959.R. C. Majumdar, Ancient India, 6th revised edition. Motilal Banarsidass, 1971.Hermann Kulke and Dietmar Rothermund, A History of India, 2nd edition. Rupa and Co, 1991.


Jadi jelas sekali bahwa Vikramaditya yang juga bergelar Candragupta II TIDAK PERNAH MEMPUNYAI KEKUASAAN HINGGA JAZIRAH ARAB, dan ini di buktikan sendiri oleh fakta sejarah. Dengan kata lain mengatakan Ka’bah sebagai bekas Candi Hindu peninggalan  Vikramaditya jelas SANGAT TIDAK BERDASAR alias NGAWUR.

Orang arab dari jaman dulu ga ada yg hindu , tp penyembah berhala yg mereka bentuk sendiri dan diberi nama sendiri , bukan dewa Siwa

Hindu ga pernah sampai ke tanah Arab !!!

2. Benarkah Allah berasal dari kata Akka atau Amba yang berarti dewi atau ibu ?

Allah atau Tuhan dalam bahasa Sansekerta ditulis (भगवान baca bhragava) silahkan cek disini:
http://spokensanskrit.de/index.php?script=HK&beginning=0+&tinput=God&trans=Translate&direction=ES

 Akka dalam bahasa Sansekerta ditulis (अक्का  baca : Akka)  silahkan cek disini:
http://spokensanskrit.de/index.php?script=HK&beginning=0+&tinput=akka&trans=Translate&direction=AUv

Amba dalam bahasa Sansekerta ditulis (अम्ब baca : Amba) silahkan cek disini:
http://spokensanskrit.de/index.php?script=HK&beginning=0+&tinput=Amba&trans=Translate&direction=AU

Ibu dalam bahasa Sansekerta ditulis (मातृ  baca mAtR) silahkan cek disini:
http://spokensanskrit.de/index.php?script=HK&beginning=0+&tinput=Mother&trans=Translate&direction=AU

Dewi dalam bahasa Sansekerta ditulis (देवता  baca devatA atau देवि  baca devi) silahkan cek:
http://spokensanskrit.de/index.php?script=HK&beginning=0+&tinput=goddess&trans=Translate&direction=AU

Jadi sangat jelas sekali bahwa Allah yang dalam bahasa sansekerta adalah भगवान baca bhragava  TIDAK SAMA dengan अक्का  baca : AkkÄ ,  अम्ब baca : AmbÄ, मातृ  baca mAtR dan tidak sama pula dengan देवता  baca devatA atau देवि  baca devi

Sekali lagi adalah sebuah tuduhan ngawur jika mengatakan kata Allah sama artinya dengan akka, amba, matr, atau devata

3. Benarkah angka 786 dalam bahasa arab mirip tulisan “Om” dalam bahasa sanskerta? Bahkan mirip dengan tulisan Allah dalam bahasa Arab jika dibalik?


Angka 786 ialah jumlah dari nilai huruf-huruf basmalah. Cara menggunakan kaedah Abjad, itu memberi nilai-nilai arithmetik kepada huruf-huruf tersebut. Menurut Dr. Muzammil H. Siddiqi, bekas Presiden ISNA, ia dibuat pada Abad ke 3 Hijriah semasa zaman Abbasiyyah, dan banyak digunakan dinegara-negara Pakistan dan India.

Cara penghitungannya : (berapa kali huruf dijumlah dengan nilai huruf)

ب (1 kali * 2 = 2)
س (1 kali * 60 = 60)
م (3 kali * 40 = 120)
ا (3 kali * 1 = 3)
ل (4 kali * 30 = 120)
ه (1 kali * 5 = 5)
ر (2 kali * 200 = 400)
ن (1 kali * 50 = 50)
ح (2 kali * 8 = 16)
ي (1 kali * 10 = 10)

Jumlahnya = 2+60+120+3+120+5+400+50+16+10 = 786

Jadi bukanlah angka misterius apalagi dibilang ada kaitannya dg kata “om” dalam weda. Lagipula saya kok tidak menemukan ada kode angka 786 dalam Alqur’an yg saya punya seperti yg mereka tuduhkan bhwa di setiap cetakan Alqur’an ada tertulis angka misterius 786, kanyaknya pada ngarang deh.

Benarkah angka 786 dalam bahasa Arab jika ditulis dalam bahasa Sansekerta dibaca Om ???
786 dalam bahasa sansekerta ditulis dengan aksara ( ७८६ )
Sedangkan Om dalam bahasa sansekerta ditulis dengan aksara (ओम )
Jelas beda sekali antara ( ७८६ ) dengan (ओम )

Silahkan cek sendiri di situs kamus bahasa sanskerta:
http://spokensanskrit.de/

Sedangkan dalam bahasa arab 786 ditulis:  ٧٨٦ apanya yg mirip dg tulisan om (ओम) ??? apalagi dengan tulisan nama Allah dalam bahasa Arab, kayaknya jauh bgt tuh, ga ada mirip2nya! Cuma orang rabun yg menganggap kedua tulisan ini mirip
om  = ओम
Allah = الله

Jadi jelas sekali bahwa semua fitnah yang mengatakan kalau Ka’bah merupakan candi peninggalan Hindu kuno dari wangsa Gupta yang dipimpin oleh Vikramaditya (Chandragupta II) adalah pernyataan yang SANGAT NGAWUR dan bertentangan dengan fakta sejarah.

QS 61:8 Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya."

QS 9:32 "Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayanya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai".


MAHA BENAR ALLAH DENGAN SEGALA FIRMAN-NYA

Sekarang kita lihat seperti apa sih agama contekan pagan Hindu?

KRISTEN PAGANISME BERKEDOK AJARAN YESUS

- Trinitas ini sesungguhnya merupakan adopsi dari agama pagan yang sangat populer pada saat itu, yaitu:
1. Ajaran Trinitas di Mesir: Iziris, Auzuris, dan Huris.
2. Ajaran Trinitas di India: Brahma, Wisynu, dan Syiwa.
3. Ajaran Trinitas di Yunani: Zeus, Poseidon, dan Pedos.
4. Ajaran Trinitas di Romawi: Jupiter, Nipton, dan Pluton.

- Hari beribadah dilakukan pada SUN-DAY (minggu)

- Yesus, Mithra, Osiris, Baachus mati utk Menebus dosa manusia

- Salib kristen meniru salib mesir yg disebut 'CRUX ANSATA'

- Vatikan menggambarkan tuhan bapa amat sangat mirip dgn Zeus

- Orang-orang Romawi merayakan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran dewa matahari, Natalis Solis Invicti (“Kelahiran Matahari Yang Tak Terkalahkan”), dan pada akhirnya para pendeta pagan romawi yg kelak menjadi pendeta vatikan menetapkan tanggal 25 desember sbg hari kelahiran yesus. Adakah bukti Yesus lahir 25 Desember???

Yesus terlahir dalam lingkungan Yahudi. Bahasa yg digunakannya adalah bahasa Ibrani. Tapi kenapa kitab-kitab perjanjian baru (Injil) hampir seluruhnya ditulis dalam bahasa Yunani ?. Seharusnya, kitab-kitab tsb ditulis dalam bahasa Ibrani, karena bahasa inilah bahasa yg digunakan oleh kaum Yahudi, kaum Yesus sendiri. Ini menunjukkan, bahwa agama Kristen, berkembang dalam kebudayaan Yunani. Sedangkan kebudayaan Yunani sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu.

Dyaus dalam bahasa Sanskerta atau Zeus dalam bahasa Yunani, sampai sekarang tetap tidak berubah. Nama ini dioknumkan menjadi Zeus Pater atau Jupiter dalam kepercayaan Yunani, atau Zupitri dalam bahasa Sanskerta, sebagai Tuhan Bapak. Zeus = Dyaus = Theos = Tuhan, sedangkan Pater=Bapak=Pitar.

Dalam Hinduisme, Tuhan dioknumkan sebagai Bapak (Zupitri), yaitu Brahma. Wisnu, yg merupakan oknum kedua adalah Anak Tuhan., yg dapat menjelma menjadi manusia dalam bentuk Krisna dan Rama. Sedangkan Shiwa, adalah Roh Suci. Dari kenyataan ini dapat kita lihat persamaan yg sangat akurat dengan Trinitas.

Dalam Bhagavad Gita (Nyanyian Tuhan), pada ayat ke-14, dalam Kitab yang sama, Krishna bersabda kepada Arjuna :

Karena aku adalah Tuhan
Dalam tubuh ini
Kehidupan abadi
Tak akan musnah
Aku adalah kebenaran
Dan kebahagiaan selama-lamanya

Adakah Anda melihat persamaan makna dgn salah satu ayat dalam Injil...?

Siapakah Krishna….?. Krishna adalah penjelmaan Dewa Wishnu, melalui manusia biasa, Devanaki. Hal ini persis sama dengan dgn Yesus, yg diyakini oleh umat Kristen, sebagai Tuhan, yg dilahirkan oleh perempuan manusia bernama Maria.

Kelahiran Yesus, diriwayatkan sama dengan kelahiran Krishna. Kelahiran Krishna digambarkan dalam Athar Veda, salah satu Kitab Suci Hindu sebagai berikut :

Pada suatu malam, waktu raja Kansa tak dapat tidur, berdirilah baginda diteras istananya, digerakkan oleh suatu kekuatan gaib. Ia melihat bintang bergerak dan sinarnya jatuh ke Bumi. Ia bertanya kepada istrinya, Nysumba (seorang ahli sihir, pemuja Dewi Kali, yaitu dewi kerinduan dan kematian), tapi Nysumba tidak mengetahuinya. Maka dipanggillah Brahmana-Brahmana (Pendeta-Pendeta Hindu), untuk melihat bintang itu dan menceritakan kebenarannya. Pendeta-pendeta Hindu tsb, lalu menceritakan, bahwa itu adalah pertanda turunnya Tuhan ke dalam tubuh manusia yang dikandung oleh Devanaki, anak saudara perempuan baginda raja sendiri. Anak yg dikandung itulah yg akan menjadi Tuhan di dunia, raja dunia.

Bandingkanlah riwayat ini dengan riwayat kelahiran Yesus, dalam Injil Matius, yg ditandai dengan bintang yg cemerlang yg bergerak, dan berhenti diatas tempat dimana Yesus dilahirkan.

Karena riwayat kelahiran Krishna, jauh lebih tua dari riwayat kelahiran Yesus, sedangkan Injil yg berkembang adalah Injil berbahasa Yunani, dimana kebudayaan Yunani sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu, maka apa yg dapat kita simpulkan dari kenyataan ini………?.

Yang dapat kita simpulkan :

Ajaran Trinitas adalah modifikasi dari ajaran Trimurti Hinduisme. Brahma dalam Hinduisme dimodifikasi menjadi Allah Bapa, Wisnu dimodifikasi menjadi Yesus Anak Allah dan Syiwa dimodifikasi menjadi Roh Kudus.
Jadi, ternyata Trinitas = Trimurti