TANGGAPAN MUSLIM
بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Mari kita simak ayat2 yg dimaksud oleh si penghujat beserta pendapat para ulama tafsir tentang ayat2 tsb:
لَقَدْ
أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِٱلْبَيِّنَٰتِ وَأَنزَلْنَا مَعَهُمُ
ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْمِيزَانَ لِيَقُومَ ٱلنَّاسُ بِٱلْقِسْطِ ۖ وَأَنزَلْنَا
ٱلْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌۭ شَدِيدٌۭ وَمَنَٰفِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ
ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُۥ وَرُسُلَهُۥ بِٱلْغَيْبِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ قَوِىٌّ عَزِيزٌۭ
"Sesungguhnya
Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang
nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca
(keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan
besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat
bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah
mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal
Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha
Perkasa." (QS.Al-Hadid:25)
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن تَنصُرُوا۟ ٱللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
"Hai
orang-orang mu`min, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (QS.Muhammad:7)
وَلَيَنصُرَنَّ اللَّهُ مَن يَنصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
“Sesungguhnya
Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya
Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa,” (QS. Al Hajj : 40)
Siapa yg menolong Allah??? lihat jawabannya di ayat QS.Al-Hajj:41
ٱلَّذِينَ
إِن مَّكَّنَّٰهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ أَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُا۟
ٱلزَّكَوٰةَ وَأَمَرُوا۟ بِٱلْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا۟ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۗ
وَلِلَّهِ عَٰقِبَةُ ٱلْأُمُورِ
"(yaitu)
orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi
niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh
berbuat ma`ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada
Allah-lah kembali segala urusan." (QS.Al-Hajj:41)
Ath-Thobari
mengatakan bahwa makna dari “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang
yang menolong (agama)-Nya.” Yaitu Allah swt pasti menolong orang-orang
yang berperang di jalan-Nya agar kalimat-Nya tinggi terhadap
musuh-musuh-Nya. Maka makna pertolongan Allah kepada hamba-Nya adalah
bantuan-Nya kepadanya sedangkan makna pertolongan hamba-Nya kepada
Allah adalah jihad orang itu dijalan-Nya untuk meninggikan
kalimat-Nya.” (Tafsir At Thobari juz XVII hal 651)
Sedangkan
Al Qurthubi mengatakan bahwa maknanya adalah orang yang menolong
agama dan nabi-Nya. (al Jami’ li Ahkamil Qur’an juz XII hal 386)
وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ مَن يَنصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ
Artinya
: “dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan
rasul-rasul-Nya. Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha
kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Al Hadid : 25)
Sayyid
Qutb mengatakan bahwa “dan supaya Allah mengetahui siapa yang
menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya Padahal Allah tidak
dilihatnya..” Adalah isyarat untuk berjihad dengan menggunakan
senjata. Permasalahan ini diletakkan dalam ayat yang berbicara tentang
pengorbanan jiwa dan harta.
Tatkala
berbicara tentang “Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa.” Kemudian Allah
melanjutkannya dengan menjelaskan makna pertolongan mereka kepada
Allah dan Rasul-Nya adalah menolong manhaj dan da’wah-Nya, adapun
Allah swt tidaklah membutuhkan pertolongan dari mereka. “Sesungguhnya
Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa.” (Fii Zhilalil Qur’an juz VI hal
4395)
Ibnu
Katsir mengatakan bahwa makna “dan supaya Allah mengetahui siapa yang
menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya Padahal Allah tidak
dilihatnya.” Orang yang menolong Allah swt dan Rasul-Nya dengan
memiliki keinginannya membawa senjata. “Sesungguhnya Allah Maha kuat
lagi Maha Perkasa.” adalah Dia swt menolong orang yang menolong-Nya
yang sebetulnya Dia swt tidak membutuhkan pertolongan dari manusia.
Adapun disyariatkannya jihad adalah untuk menguji sebagian kalian dari
sebagian yang lain.” (Tafsir Ibnu Katsir juz VIII hal 28)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَنصُرُوا اللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
“Hai
orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad : 7)
Sayyid
Qutb mengatakan,”Bagaimana orang-orang beriman menolong Allah
sehingga mereka menegakkan persyaratan dan mendapatkan apa yang
disyaratkan bagi mereka berupa kemenangan dan diteguhkan kedudukan ?”
Beliau melanjutkan,”Sesungguhnya mereka memurnikan Allah dalam hati
mereka dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu baik syirik yang
nyata maupun yang tersembunyi serta tidak menyisakan seseorang atau
sesuatu pun bersama-Nya didalam dirinya. Dia menjadikan Allah lebih
dicintai dari apapun yang dia cintai dan sukai serta meneguhkan
hukum-Nya dalam keinginan, aktivitas, diam, saat sembunyi-sembunyi,
terang-terangan maupun saat malunya, maka Allah akan menolongnya dalam
diri mereka.
Sesungguhnya
Allah memiliki syariat dan manhaj kehidupan yang tegak diatas
prinsip-prinsip, aturan-aturan, nilai-nilai dan tashawwur khusus bagi
seluruh makhluk yang ada maupun bagi kehidupan. Dan pertolongan Allah
akan terealisasi dengan menolong syariat dan manhaj-Nya dan berupaya
untuk menegakkan hukumnya didalam seluruh kehidupan tanpa kecuali,
inilah menolong Allah dalam realita kehidupan.
Mari
sebentar kita lihat firman Allah “Dan orang-orang yang berperang di
jalan Allah.” serta “jika kamu menolong (agama) Allah”.. Terdapat dua
kondisi yaitu kondisi perang dan kondisi menang dan hal itu disyaratkan
dilakukan hanya karena Allah dan di jalan Allah, ini adalah syiar
yang sudah menjadi aksioma.
Sesungguhnya
tidak ada jihad, syahid, dan surga kecuali ketika jihad itu dijalan
Allah saja, kematiannya dijalan-Nya saja dan menolong-Nya saja baik
didalam jiwa maupun didalam manhaj kehidupan.
Tidak
ada jihad, syahid dan surga kecuali jika tujuannya agar kalimat Allah
tinggi dan menjadikan syariat dan manhaj-Nya menguasai hati, akhlak,
prilaku, kondisi, perundang-undangan dan aturan-aturan mereka.
Dari
Abu Musa berkata,”Rasulullah saw pernah ditanya tentang seseorang
yang berperang dengan gagah, dan untuk fanatisme kesukuan, karena
riya, yang manakah yang disebut berperang dijalan Allah ? Beliau
menjawab,”Siapa yang berperang agar kalimat Allah tinggi maka dialah
orang yang berperang dijalan Allah.”
Sedangkan
makna “, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
Maksudnya adalah diteguhkan dalam kemenangan dan berbagai
pembiayaannya.. karena kemenangan bukanlah akhir peperangan antara
kufur dengan iman, antara batil dan hak, dan untuk menang memerlukan
pembiayaan dalam setiap jiwa maupun dalam realita kehidupan. Untuk
menang memerlukan pembiayaan yaitu tidak sombong dan tidak menganggap
remeh. Banyak jiwa mampu tetap teguh terhadap suatu ujian dan cobaan
namun sedikit yang tetap teguh terhadap kemenangan dan kenikmatan.
Keshalehan dan keteguhan hati diatas kebenaran setelah kemenangan
merupakan derajat lain dibalik kemenangan dan barangkali inilah yang
ditunjukkan oleh ungkapan yang ada didalam Al Qyr’an. (Fii Zhilali
Qur’an juz VI hal 3288 – 3289)
Apa
yang disampaikan oleh para mufasir tentang makna kemenangan diatas
menjelaskan kepada kita bahwa Allah swt berjanji untuk senantiasa
menolong orang-orang yang menolong-Nya.
Sesungguhnya
Allah tidaklah membutuhkan pertolongan sedikitpun dari hamba maupun
makhluk-Nya karena Dia adalah Yang maha Kuat lagi Maha Perkasa. Namun
Allah swt ingin menguji diantara hamba-hamba-Nya mana yang memang layak
untuk mendapatkan pertolongan dari-Nya.
Adapun pertolongan yang Allah inginkan terhadap hamba-hamba-Nya yang beriman adalah :
1.
Menolong Rasul-Nya dalam menyebarkan dan meneguhkan agama dan
risalah yang dibawanya ditengah-tengah manusia sehingga ia berada
diatas seluruh agama yang ada di muka bumi ini.
2.
Menolong agamanya dengan berupaya menerapkan syariat dan manhaj-Nya
sehingga menguasai dunia dan mewarnai seluruh sendi-sendinya dengan
nilai-nilai kebaikan yang ada didalamnya mengalahkan berbagai
nilai-nilai jahiliyah yang rendah.
Dan
kedua hal tersebut hanya bisa dilakukan dengan cara mulai dari
berdakwah, hingga berperang di jalan Allah, sebagaimana maksud dari
kata tersebut yang ada didalam ayat-ayat Al Qur’an. Dan jihad yang
Allah inginkan bukanlah yang dilakukan hanya semata-mata untuk
menampilkan kegagahan, keberanian yang ada dalam diri seseorang saat
berjihad, atau bukan pula yang dilakukan semata-mata karena fanatisme
kedaerahan, kebangsaan atau kelompoknya atau bukan juga karena ingin
mendapat pujian dan sanjungan seseorang.
Sebenarnya
kalimat “menolong Allah” adalah sebuah bentuk pengungkapan yang
indah dan amat puitis serta menyentuh qolbu orang2 yg beriman &
berakal. Dan Allah SWT memang sengaja memilih ungkapan ”menolong
Allah”, meski hakikatnya bukan secara fisik. Lagipula bagaimana kita
menolong Allah secara fisik jika wujud Allah saja kita tidak tahu???
Indra kita terlalu terbatas untuk mendefinisikan wujud Allah yg Begitu
Agung.
Pada
hakikatnya, yang dimaksud dengan menolong Allah adalah membela
keberlangsungan agama Islam dan syariat yang telah Allah turunkan,
dari usikan dan tekanan orang yang kafir yang menindas, merampas hak,
menjajah kaum muslimin dan membangkang terhadap perintah Allah. Maka
maknanya adalah membela agama yang Allah tetapkan.
Hanya
para juhala” (bahasa jawanya “stupid”), ga pernah lulus bahasa
indonesia waktu sekolah sehingga ga ngerti bahasa kiasan atau orang yg
hatinya buta, ga bisa membedakan mana yang haq & mana yang batil,
sehingga memahami bahasa Alqur’an secara sangat harfiah mirip cara
pikir anak TK, kalau anak TK berpikir seperti itu maka saya lebih
suka menyebutnya lugu atau polos, tapi klo orang udah dewasa mikir
seperti itu maka saya lebih suka menyebutnya B***** (sensor, ga tega
nulisnya)
*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•*♥*.•*
SEKARANG KITA LIHAT SEPERTI APA “PERKASANYA” TUHAN DI DALAM ALKITAB:
TUHAN DALAM PERJANJIAN LAMA
1. Tuhan Kalah Duel dengan Yakub
Kejadian 32
24 Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing.
25 Ketika
orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul
sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok,
ketika ia bergulat dengan orang itu. 26 Lalu kata
orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing."
Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau
tidak memberkati aku."
27 Bertanyalah orang itu kepadanya: "Siapakah namamu?" Sahutnya: "Yakub."
28 Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."
Lah Tuhan ngapain pake acara duel sama Yakub? mending kalau menang, ini kalah pula, ckckck
2. Tuhan Beristirahat Setelah Menciptakan Langit dan Bumi
Keluaran 31:17
Antara
Aku dan orang Israel maka inilah suatu peringatan untuk
selama-lamanya, sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan
bumi, dan pada hari yang ketujuh Ia berhenti bekerja untuk beristirahat.
Hah….
Tuhan pake acara istirahat krna kecapekan menciptakan langit dan
bumi? Perlu multivitamin atau dipijat kayaknya neh, Gubraakkkkk!!!
TUHAN DALAM PERJANJIAN BARU
Menurut umat Kristen Yesus adalah Tuhan. Seberapa perkasakah Yesus?
1. Yesus minta tolong untuk naik ke atas keledai
Untuk naik ke atas keledai saja dia minta bantuan muridnya:
Lukas 19
29 Ketika
Ia telah dekat Betfage dan Betania, yang terletak di gunung yang
bernama Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya
30 dengan
pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu: Pada waktu kamu
masuk di situ, kamu akan mendapati seekor keledai muda tertambat, yang
belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah
ke mari.
31 Dan jika ada orang bertanya kepadamu: Mengapa kamu melepaskannya? jawablah begini: Tuhan memerlukannya."
32 Lalu pergilah mereka yang disuruh itu, dan mereka mendapati segala sesuatu seperti yang telah dikatakan Yesus.
33 Ketika mereka melepaskan keledai itu, berkatalah orang yang empunya keledai itu: "Mengapa kamu melepaskan keledai itu?"
34 Kata mereka: "Tuhan memerlukannya."
35 Mereka membawa keledai itu kepada Yesus, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan menolong Yesus naik ke atasnya.
Haddeh.... habis menyuruh muridnya nyuri keledai, nyusahin orang pula minta tolong untuk naik ke atas keledai, ckckck :(
2. Yesus diuber, ditelanjangi, diludahi, disalib dan minta tolong pada Tuhan lain
Ketika
Yesus ditangkap oleh pasukan yang disuruh oleh tua-tuaYahudi yang
bekerja sama dengan salah seorang muridnya sendiri sebagai penghianat,
Yesus tidak bisa menghindar
Matius 26
47 Waktu
Yesus masih berbicara datanglah Yudas, salah seorang dari kedua
belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan besar orang yang
membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua
bangsa Yahudi.
48 Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka: "Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia.".
Juga ketika orang-orang memperlakukan seenaknya, Yesus tidak bisa menghindar. Perhatikan ayat berikut ini:
Matius 26
67 Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia
Bahkan
lebih parah lagi menurut Bible ketika Yesus disalibkan, dia
benar-benar tidak berdaya, tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri,
sehingga dia berteriak histeris minta pertolongan kepada Allah.
Perhatikan ayat di bawah ini:
Matius 27
46 Kira-kira
jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama
sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan
Aku?
Teriakan Yesus seperti itu justru memberikan pengertian sebagai berikut :
- Jika Yesus itu Tuhan, Tuhan mana lagi yang dia panggil?
- Jika Yesus dipersiapkan oleh Tuhan untuk mati di kayu salib dalam rangka untuk menebus dosa, tentu tidak perlu dia harus berteriak-teriak minta tolong kepada Tuhan, seharusnya dia ikhlas disalib.
- Jika didalam diri Yesus ada Tuhan, mengapa dia masih memanggil-manggil Tuhan lagi? Ini membuktikan Yesus dan Tuhan tidaklah menyatu.
- Setiap yang berseru memanggil Tuhan, pasti dia bukan Tuhan.
- Yesus berseru memanggil Tuhannya, berarti Yesus bukan Tuhan.
Sekali lagi saya akan mengutip ayat Bible favorite saya:
Matius 7
1 Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
2 Karena
dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan
dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan
kepadamu.
3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
4 Bagaimanakah
engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan
selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
5 Hai
orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau
akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata
saudaramu."
Makanya lainkali sebelum sibuk mencari kejelekan Islam sebaiknya pikirkan dulu kebobrokan agama sendiri, biar ga jadi orang MUNAFIK,
semut di seberang laut kelihatan, gajah bengkak di pelupuk mata ga
kelihatan, jika tidak maka yg terjadi adalah senjata makan tuan,
bukannya kejelekan Islam yg berhasil anda bongkar tapi kebobrokan
alkitab dan ketololan anda sendiri yg akan dipertontonkan.
Maka benarlah firman Allah dalam Alqur'an:
وَلَن
تَرْضَىٰ عَنكَ ٱلْيَهُودُ وَلَا ٱلنَّصَٰرَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ
مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى ٱللَّهِ هُوَ ٱلْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ
ٱتَّبَعْتَ أَهْوَآءَهُم بَعْدَ ٱلَّذِى جَآءَكَ مِنَ ٱلْعِلْمِ ۙ مَا
لَكَ مِنَ ٱللَّهِ مِن وَلِىٍّۢ وَلَا نَصِيرٍ
Orang-orang
Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu
mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah
itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti
kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak
lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (QS.Al-Baqarah:120)
يُرِيدُونَ
أَن يُطْفِـُٔوا۟ نُورَ ٱللَّهِ بِأَفْوَٰهِهِمْ وَيَأْبَى ٱللَّهُ
إِلَّآ أَن يُتِمَّ نُورَهُۥ وَلَوْ كَرِهَ ٱلْكَٰفِرُونَ
Mereka
berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut
(ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain
menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak
menyukai. (QS.At-Taubah:32)
Shodaqallahul'adzim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar